KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Kisah Nyata Tragedi Gunung Lawu 1987, 15 Santri Nguruki Meninggal.
Gunung Lawu salah satu gunung yang diyakini menyimpan sebuah misteri yang hingga kini belum terungkap. Gunung yang terlatak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini juga diyakini sebagai pakunya pulau Jawa.
Meski menyimpan sejuta misteri yang belum terungkap, namun gunung yang dulunya bernama Wukirmahendra ini termasuk salah satu pendakian favorit para pendaki.
Meskipun banyak para pendaki yang mengalami hal mistis selama melakukan pendakian kepuncak Gunung Lawu. Bahkan tak sedikit pendakian kepuncak gunung Lawu berakhir dengan kesedihan.
Seperti kisah kelam yang terjadi pada tahun 1987. Dimana, dalam kejadian itu merenggut 15 nyawa manusia.
HARIANKOTA.COM mengutip dari akun Youtube TV kuno yang membahas tentang peristiwa kelam itu di videonya.
Semua berawal dari pergi mendakinya para santri dari Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan tradisi di sana menjelang libur akhir tahun.
Kisah ini pernah ditulis dalam sebuah buku yang fenomenal berjudul Kisah Nyata Musibah Gunung Lawu yang ditulis oleh tim redaksi Pondok Pesantren Ngruki pada tahun 1988.
Sebelum kebrangkatan kemah liburan akhir tahun ke puncak Gunung Lawu, para santri mempersiapkan semua kebutuhan pendakian dengan begitu matang.
Semua kebutuhan pendakian benar-benar telah dipersiapkan. Termasuk dimana awal pendakian dan jalur turun itupun juga telah dipersiapkan dengan begitu matang.
Setelah semua persiapan pendakian telah dipersiapkan dengan begitu matang, pada hari Senin 14 Desember 1987, pukul 06.00 WIB mereka pun berangkat ke Gunung Lawu dan akan kembali 4 hari kemudian yaitu di hari Kamis tanggal 17 Desember 1987.
Sebelum naik, para santri dibagi ke dalam 5 regu. Masing-masing kelompoknya terdapat 3 ustaz sebagai pengawas dan pembimbing.
Ekspedisi dimulai di pagi hari pukul 07.00 WIB mengenakan kaos dan celana ala kadarnya. Ustaz Jamaludin sebagai koordinator umum, tak mengharuskan mereka sampai puncak, yang penting kembali pada sore hari sesuai jadwal.
Follow Berita Hariankota di Google News