Bank Infaq Islamic Karanganyar Hindarkan Pedagang Kecil dari Jerat Rentenir

29 September 2024, 08:21 WIB

KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Jerat rentenir acap kali menyulitkan kondisi perekonomian masyarakat. Bank Infaq Islamic Karanganyar yang sudah 3 tahun berdiri terus konsisten menghapus riba dan membebaskan umat dari rentenir.

Ketua Bank Infaq Islamic Karanganyar, KH. Abdul Muid menjelaskan, tugas Bank Infaq itu menghimpun Infaq kepada orang-orang yang mampu. Infaq yang tidak disetorkan ke organisasi Islam dan Baznas. Infaq dihimpun untuk menghapus riba dan memerangi rentenir. Diceritakan Abdul Muid, Bank Infaq berdiri tahun 2021, saat ini sudah Milad ke-3. Pada Milad ke-1 hadir Sandiaga Uno selaku penggagas Bank Infaq. Tahun ini ia menghadirkan pembicara dari Bank Infaq Yogyakarta dan Semarang.

“Banyak pedagang kecil yang tertolong. Di Islamic Center Karanganyar (ICK) ada 80 pedagang kecil yang kena jerat rentenir. Pinjaman rentenir dikembalikan. Tanpa bunga tanpa agunan. Syaratnya dikembalikan dengan dicicil saat pengajian,” jelas Abdul Muid saat acara di The Lawu Park, Tawangmangu, Sabtu (28/9).

Disebutkan dia, Pinjaman diberikan dengan syarat mendirikan pengajian. Di Karanganyar sudah berdiri beberapa pengajian. Ada pengajian Ati tentrem, itu isinya pedagang-pedagang kecil. Kemudian di Makuthoromo, Karangpandan itu ada pengajian Gangsar kepanjangannya Pedagang Pasar. Sudah ada 70 pedagang pasar se-Karangpandan.

“Banyak yang mualaf diajari doa, sholat. Kalau untung diajari shodaqoh. Agar usahanya barokah. Snacknya gorengan, pecel, itu dagangan mereka. Digilir gantian nyuguh. Kita bayar,” ungkapnya.

Di Bank Infaq Idum itu juga ada pengajian Jamu, pengajian Jamaah Mualaf. Isinya pembantu. Tapi sekarang ndoronya juga ikut. “Jadi saya sudah tak berani menyebut itu pengajian pembantu. Waktu itu saya datang ke rumah-rumah untuk minta ijin ke ndoronya supaya diijinkan pengajian. Ya ada yang boleh ada yang tidak. Dari 5 orang kini sudah ada 35 orang,” terang Abdul Muid.

Selama 3 tahun Bank Infaq Islamic Karanganyar sudah berkembang cabangnya di mana-mana, yakni di ICK, Timur UMUKA, Makuthoromo Karangpandan, Idum di Bening sari, Cangakan itu An-Nur, Assamairi di Jati Jaten, kemudian di Bolong, dan akan berdiri Bangsri di Masjid At-Taqwa.

“Uang yang terkumpul selama 3 tahun ini juga sudah mencapai 1.494.000. Target kita tahun ini bisa nutup 2 miliar,” jelasnya.

Sementara, Pembina Bank Infaq Islamic Karanganyar, Dr. Samsi berharap, dari sisi organisasi harus lebih diperkuat secara kelembagaan sehingga bisa eksis. Kita ingin jadi pelopor dalam menegakkan aqidah. Sementara banyak orang yang kena rentenir. Ini betul sangat menolong. Karena tanpa bunga. Bergulir terus dan pemasukan dari donatur.

“Korban rentenir itu ibu-ibu, bakulan masak nggak bawa apa-apa. Pinjam 500 kembalikan 100. Itu dilakukan karena banyak faktor. Ada juga intimidasi. Orangnya di luar daerah ini yang melakukan. Makanya itu kita entaskan. Sisi ekonomi kita bantu. Kita bantu aqidahnya. Yang belum jilbab kemudian berjilbab. Yang belum sholat jadi mau sholat. Ini kan dunia akhirat. Mudah-mudahan ini hari demi memberikan kemanfaatan, aamiin,” harap Dr. Samsi. (aya).

Follow Berita Hariankota di Google News

Berita Terkait