KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Pabrik Gula Tasikmadu yang berlokasi di Desa Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar selain dikenal sebagai salah satu sumber penghasil gula, juga terkenal akan kisah horor dan misteri yang menyelimuti gedung dan area pabrik.
Pabrik gula Tasikmadu Karanganyar ini didirikan pada 1871 atau hanya berselang 10 tahun setelah Pabrik Gula De Tjolomadu didirikan. Kedua pabrik gula ini didirikan oleh Kadipaten Mangkunegaran saat itu yakni K.G.P.A.A. Mangkunegara IV (1811-1881).
Pada zaman sebelum kemerdekaan Indonesia, gula merupakan primadona industri di Pulau Jawa. Tercatat, pada tahun 1925, terdapat 202 pabrik gula yang beroperasi dengan gilang-gemilang di Jawa.
Mengingat statusnya sebagai raja setempat, Mangkunegara IV diperbolehkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk membangun pabrik gula. Tak pelak lagi, Mangkunegara IV menjadi satu-satunya orang Jawa yang memiliki pabrik gula di zaman itu.
Seiring perkembangan jaman, Pabrik Gula Tasikmadu yang berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX inipun sudah tak beroperasi lagi.
Meski tak beroperasi, namun sisa-sisa kejayaan pabrik gula Tasikmadu ini masih ada.
Ini terungkap dari tayangan youtube bangku kosong tv. Seperti yang dilihat HARIANKOTA.COM, mesin-mesin besar yang pernah dipakai untuk keperluan proses pembuatan gula masih tersimpan ditempatnya.
Mesin-mesin besar ini termasuk saksi sejarah kejayaan gula di tanah jawa yang dihasilkan dari PG Tasikmadu ini.
Namun sayangnya, dari tayangan itu terlihat pada bagian atap dari bangunan pabrik gula ini sudah dalam keadaan bolong dan tak terawat.
Saat hujan, air langsung masuk kedalam pabrik dan menggenangi lantai dari bangunan pabrik.
Begitu masuk kedalam, suasana menyeramkan semakin terasa. Apalagi diluar pabrik gula, hujan turun cukup deras.
Ruang demi ruang terus dimasukinya. Mayoritas dari lorong-lorong yang ada di PG Tasikamdu ini, satu dengan yang lainnya menyambung.
Hingga akhirnya, ada jalan menuju kebawah. Pengambil gambar dari tayangan itu meyakini kalau lorong itu adalah ruang bawah tanah.
Follow Berita Hariankota di Google News