Dok/Pemprov Jateng
SOLO, HARIANKOTA.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dan berdialog dengan perwakilan serikat buruh di sela kunjungan kerjanya di Kota Surakarta, Sabtu (26/11/2022).
Dialog tersebut untuk mendengarkan aspirasi terkait penyesuaian upah, diwakili oleh Aliansi Serikat Buruh Jepara (ASBJ), termasuk Serikat Pekerja Nasional (SPN) di dalamnya.
Mereka meminta, upah minimum kota dan kabupaten (UMK) serta upah minimum provinsi (UMP) tahun 2023, naik maksimal sebesar 10 persen.
“Ada aspirasi dari kawan-kawan buruh. Senin Insyaallah kita akan keluarkan UMP, tapi Jawa Tengah tidak pernah pakai UMP, pakainya UMK,” terang Ganjar.
Namun, untuk menentukan berapa kenaikan gaji, seharusnya harus sesuai dengan Permenaker Nomor 18 Tahun 2022.
“Untuk formulanya sudah ditentukan oleh Permenaker itu. Maka, aspirasi inilah yang kemudian akan kita tindaklanjuti. Dari Dinas Tenaga Kerja untuk kita komunikasikan sampai tanggal 7 Desember,” lanjutnya.
Ketua DPD SPN Jawa Tengah, Sutarjo mengapresiasi Gubernur Ganjar yang berkenan menamui, untuk mendengarkan aspirasi para buruh.
“ Alhamdulillah Pak Gubernur bisa menemui kami dan kawan-kawan dalam rangka berdialog dalam penyesuaian tekanan di Jawa Tengah. Satu hal yang kami perhatikan, kami tidak menolak Permenaker 18/2022, tapi kami sampaikan ke Pak Ganjar tadi bahwa di Permen itu maksimal bisa 10 persen. Oleh karena itu, bisa jadi patokan itu. Yakin Jateng mampu karena inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Jateng sangat luar biasa,” tandasnya.
Editor | : |
---|