Lirik Lagu Titip Rindu Buat Ayah, Ekspresi Kerinduan Mendalam pada Bapak

Salah satu lagu Ebid G Ade yang terkenal dan kerap dinyanyikan hingga sekarang yaitu lagu Titip Rindu Buat Ayah

26 Desember 2024, 05:40 WIB

HARIANKOTA.COM – Siapa yang tak kenal dengan Ebid G Ade. Ya, pemilik nama lengkap H. Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far ini sangat di kenal diblantika musik tanah air lewat lagu yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih.

Lewat lagu-lagunya yang bergenre folk pop, country dan soft rock serta dikemas dalam format balada, pria kelahiran 21 April 1954 ini lah yang membuat namanya melejit pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang.

Salah satu lagu Ebid G Ade yang terkenal dan kerap dinyanyikan hingga sekarang yaitu lagu Titip Rindu Buat Ayah.

Lagu ini menceritakan kisah tentang kerinduan anak terhadap orang tua terutama ayah yang telah tiada. Dalam lagu ini mengisahkan pandangan seorang anak tentang ayah dengan segala kelelahan hingga ‘nafas tersengal’ namun tetap tabah dalam kehidupan.

Kini sang anak harus menerima takdir untuk berjuang dalam hidupnya tanpa ayah di sisinya. Pemilihan diksi yang semangat walau dikemas dengan nada sendu semakin menambah kesan tabah dalam lagu ciptaan Ebiet G. Ade ini

Berikut ini adalah lirik Titip Rindu Buat Ayah yang memiliki makna mendalam.

Di matamu, masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat
Di keningmu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun, kau tetap tabah
Hm-mm-hm-mm
Meski napasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran
Perjuangan
Bahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Hm-mm-hm-mm
Namun, semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi, ku rindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran
Perjuangan
Bahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Hm-mm-hm-mm
Namun, semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

***

Editor:Alifian

Berita Lainnya

Berita Terkini