JAKARTA, HARIANKOTA.COM – Pertamina Foundation sebagai perpanjangan tangan CSR PT Pertamina (Persero) melaksanakan program pilar lingkungan hidup Pertamina, yakni Hutan Pertamina.
Program hutan Pertamina itu bagian dari komitmen dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendorong pencapaian poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).
Dimana, Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG.
Keterlibatan dan dukungan masyarakat menjadi penting dalam melakukan reforestasi. Untuk itu, dilakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti yang dilakukan di Hutan Pertamina UGM antara lain pelibatan dalam penanaman polikultur dan pengolahan hasil tanamnya, pemasangan PLTS untuk irigasi, dan penguatan manajemen produksi serta pemasaran bagi kelompok usaha kelompok perempuan.

Sementara di kawasan Hutan Pertamina Mahakam dan Badak LNG, masyarakat diberikan peningkatan melalui pelatihan smart silvofishery, dan pelibatan kelompok perempuan dalam penanaman.
Upaya perlindungan keanekaragaman hayati juga dilakukan di ketiga kawasan tersebut melalui patroli, pencatatan, hingga kajian dan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pengelolaan flora fauna endemik.
Tidak hanya Hutan Pertamina, Pertamina Foundation juga melaksanakan program konservasi Pertamina dengan mengelola whale shark center.
Pengelolaan mencakup beberapa program, di antaranya konservasi hiu paus, pelatihan diving, dan Desa Energi Berdikari (DEB). Upaya konservasi dilakukan melalui tagging dan monitoring untuk memantau pergerakan hiu paus, memahami pola migrasinya, serta mengidentifikasi habitat kritis yang perlu dilindungi.
Sementara lewat Desa Energi Berdikari (DEB) Akudiomi di Nabire, Papua Tengah, Pertamina Foundation melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Akudiomi berkapasitas 4 kWp untuk mengoperasikan cold storage dan freezer.
Dengan kehadiran DEB, kualitas ikan hasil tangkapan kelompok nelayan bagan bisa terjaga lebih lama dan mereka memperoleh pendapatan tambahan lewat produksi es batu.
Halaman
Editor | : |
---|