INDRAMAYU,HARIANKOTA.COM – Fenomena Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu, Tidak Lepas dari Sebuah Mitos Arwah Kakak Beradik Saedah-Saeni, benarkah demikian?
Hassanudin terlihat tengah bersiap dengan sapu lidi ditangannya. Tatapan matanya tak pernah lepas memandang aspal yang dilewati kendaraan.
Begitu ada yang melempar sesuatu dijalan dimana Hassanudin berdiri, pria berusia 62 tahun ini langsung berlari dengan sapunya.
Tak hanya Hassanudin saja yang berlari, puluhan warga yang juga sudah bersiap dengan sapunya di Jembatan Sewo wilayah Kecamatan Sukra, Indramayu inipun juga berlari ke satu titik dimana pengendara mobil yang melintas membuang sesuatu di lokasi tersebut.
Seketika suasana itupun menjadi riuh saat salah satu warga yang mendapatkan apa yang dilempar pengendalian mobil tadi.
Ya, itulah fenomena setiap melintas di Jembatan Sewo wilayah Kecamatan Sukra. Didaerah yang termasuk salah satu jalur terpadat, apalagi saat arus mudik seperti saat ini, banyak warga setempat yang berjejer di pinggir jalan dengan sapu lidi mereka. Para warga ini bukan oenyapu jalanan atau petugas kebersihan.
Mereka adalah para warga yang mengais rejeki mengumpulkan koin yang dilempar siapa saja yang melintasi daerah tersebut. Kegiatan yang dilakukan warga sudah lama. Bahkan bisa dikatakan sudah turun temurun.
Walau aksi mengambil uang sedekah menggunakan sapu tersebut dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan, namun mereka menganggap itu hal yang biasa.
Bahkan jumlah penyapu koin itu pun semakin banyak seiring dengan peningkatan volume kendaraan saat arus mudik dan balik pada Lebaran 2024 ini.
Tradisi turun temurun penyapu koin jalanan yang dilakukan warga ini tidak terlepas dari mitos atau cerita legenda Saedah-Saeni.
Saedah-Saeni ini kakak beradik. Dari cerita rakyat, kedua kakak beradik ini yang diyakini penunggj daerah tersebut.
Follow Berita Hariankota di Google News
