SOLO, HARIANKOTA.COM – Kalau berbicara tentang Kota Solo, rasanya tidak lengkap bila tidak menyebutkan salah satu stasiun terkenal di Kota yang pernah di pimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yakni stasiun Balapan.
Stasiun Solo Balapan salah satu stasiun terbesar dan bersejarah di Kota Solo. Dikutip HARIANKOTA.COM dari Wikipedia, Stasiun Solo Balapan termasuk salah satu stasiun besar berusia tua di Indonesia (setelah Samarang NIS).
Stasiun ini dibangun oleh perusahaan kereta api pertama Hindia Belanda, bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan Mangkunegara IV dan berada di wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran.
Kala itu, stasiun besar di Surakarta ini untuk melayani wilayah Kasunanan Surakarta dan Staatsspoorwegen adalah Stasiun Solo Jebres, yang dibuka tahun 1884.
Stasiun ini dibangun di lahan pacuan kuda milik Mangkunegaran. Sebagai pengganti, pihak Mangkunegaran mendapat lahan di Manahan dari Kasunanan untuk dibangun sarana pacuan kuda dan aktivitas keolahragaan lainnya.
Peletakan batu pertama berlangsung pada tahun 1864, dimeriahkan dengan upacara yang dihadiri Mangkunegara IV dan mengundang Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van de Beele.
Stasiun Balapan dibuka pada tanggal 10 Februari 1870 bersamaan dengan pembukan jalur ruas Kedungjati–Gundih–Solo, sebelumnya jalur Gundih–Solo direncanakan dibuka pada 1 September 1869.
Jalur berikutnya, yakni jalur ruas Ceper–Solo, dibuka pada 27 Maret 1871. Pembangunan seluruh jalur kereta api rencana NIS, Samarang – Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa selesai dan diresmikan pada 21 Mei 1873.
Pada tanggal 1 Januari 1927, perombakan besar dilakukan. Sebuah bangunan di selatan stasiun dibangun dengan arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya Jawa dengan atap tajuk tiga.
Hal ini sejalan dengan pembangunan jalur ganda Staatsspoorwegen yang sejajar dengan jalur kereta api NIS Solo–Yogyakarta. Konstruksi bangunan stasiun sisi selatan dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.
Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kedua di Indonesia yang menggunakan sistem persinyalan elektrik setelah Stasiun Bandung tepatnya pada tahun 1972, diproduksi oleh Siemens dan diberi seri DrS60. Persinyalan kemudian digantikan oleh persinyalan terbaru produksi Len Industri pada Oktober 2020.
Misteri di Stasiun Balapan
Stasiun Balapan berada di jalur perhubungan yang menghubungkan Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|