BADUNG, HAEIANKOTA.COM – Bali, salah satu provinsi di Indonesia ini kaya akan kekayaan alam yang begitu memoesona. Bali, satu satunya provinsi di Indonesia ini mendapatkan julukan sebagai Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Julukan itu diberikan Karena di Pulau ini mayoritas masyarakat memeluk Agama Hindu, dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
Terbentuknya agama Hindu di Bali tidak terjadi dalam semalam. Namun memerlukan waktu yang sangat panjang, bahkan hingga berabad-abad.
Lantas bagaimana awal mula datangnya agama Hindu di Bali? Simak penjelasan berikut ini yang dirangkum HARIANKOTA.COM dari berbagai sumber.
Disaat mayoritas daerah atau provinsi di Indonesia dihuni oleh penduduk yang beragama Islam, beberapa provinsi dihuni oleh mayoritas beragama Kristen atau khatolik, hanya Bali satu-aatunya daerah dengan penduduk mayoritas Hindu di Indonesia.
Itu tak lepas dari sejarah masa lalu, yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad 15. Setelah Majapahit runtuh hampir seluruh Nusantara menjadi Islam kecuali beberapa daerah di Indonesia bagian timur yang mayoritas beragama Kristen atau Khatolik.
Penduduk Majapahit yang beragama Hindu memilih hidup ke Bali. Dalam gelombang kepindahan penduduk Majapahit ke BaliBali, itu terdapat dua brahmana.
Kedua Brahmana Hindu itu membangun benteng untuk melindungi Bali dari serangan luar. Disisi lain tidak ada Kerajaan Islam yang berhasil meluaskan kekuasaan hingga ke Bali.
Kerajaan islam yang kuat di JawaJawa, baru muncul pada abad ke 16 yakni Kerajaan Mataram.
Namun Mataram lebih sibuk menghadapi Belanda dan Kerajaan kecil saingan di Jawa. Hal ini yang menyebabkan Kerajaan-Kerajaan di Bali seperti Kerajaan Gel Gel tetap eksis.
Dikutip HARIANKOTA. COM dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, dari sejumlah pulau yang baru ditaklukkan Belanda pada awal abad ke-20, Bali adalah salah satunya.
Belanda mulai menyerang Bali pada 1846 dan menaklukkannya pada 1908. Bali dianggap satu-satunya penerus yang hidup kala peradaban Hindu memudar di Jawa selepas masuknya Islam.
Hindu dibawa masuk Bali pada abad ke-14 oleh orang-orang Majapahit. Para orientalis itu senang sebab orang-orang Bali telah melestarikan teks dan ritual Hindu, tapi mereka tidak satu suara dalam memandang sejauh mana kesesuaian praktik keagamaan di Bali dengan India.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|