KARANGANYAR,HARIANKOTA.COM – Siapa sangka, bangunan tua berusia ratusan tahun di jantung Karanganyar bakal disulap jadi destinasi wisata kekinian bernuansa klasik?
Ya, Pabrik Gula (PG) Tasikmadu, yang berdiri sejak era Mangkunegaran, tengah dipersiapkan untuk lahir kembali sebagai kawasan wisata heritage yang tak cuma estetik, tapi juga sarat sejarah.
Di bawah komando Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan PUD Aneka Usaha, pabrik legendaris ini akan dihidupkan kembali lewat konsep living heritage.
Artinya, pengunjung tak hanya datang melihat-lihat bangunan tua, tapi benar-benar bisa merasakan suasana masa lalu—mulai dari naik kereta uap antik, mengenakan kostum era kolonial, hingga bersepeda kayuh di tengah nuansa vintage yang kental.
“PG Tasikmadu punya potensi luar biasa. Kami ingin jadikan tempat ini sebagai wisata sejarah yang hidup, menarik, dan tentu saja memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” ujar Samidi, Direktur PUD Aneka Usaha, Kamis (15/5/2025).
Rencana revitalisasi akan menyentuh berbagai titik, termasuk rumah-rumah eks karyawan dan kawasan Sondokoro yang dulu sempat hits.
Nantinya, area ini bakal dikemas ulang menjadi tempat wisata yang penuh cerita, ideal untuk edukasi, healing, bahkan foto-foto ala Instagram.
Tak hanya itu, Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, juga mendukung penuh inisiatif ini. Menurutnya, PG Tasikmadu harus jadi ikon baru Karanganyar—perpaduan antara budaya, seni, dan sejarah dalam satu tempat.
“Kita ingin tempat ini bukan cuma jadi tujuan wisata, tapi juga panggung bagi seni dan budaya lokal. Bangunan tua yang selama ini terbengkalai akan kita sulap jadi tempat yang hidup dan berdaya,” kata Adhe optimistis.
Sebagai catatan, PG Tasikmadu dulunya adalah pusat produksi gula pada masa kejayaan Mangkunegara VII. Sayangnya, sejak berhenti beroperasi, kawasan seluas 23 hektare ini terbengkalai. Tapi bukan Karanganyar namanya kalau tak bisa menyulap sejarah menjadi masa depan.
Dengan proyek revitalisasi ini, PG Tasikmadu diproyeksikan menjadi magnet baru pariwisata yang tak hanya bikin bangga, tapi juga menggeliatkan ekonomi lokal.***
Editor | : | Alifian |
---|