KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM- Karanganyar bukan cuma terkenal karena kesejukan alamnya dan panorama Gunung Lawu yang megah.
Kini, desa kecil bernama Berjo di Kecamatan Ngargoyoso mulai mencuri perhatian berkat destinasi wisata barunya: Jumog River Tubing.
Wisata ini menawarkan sensasi seru menyusuri kali kecil berarus deras yang masih jernih dan alami.
Berbeda dari arung jeram biasa yang menyusuri sungai lebar, tubing di Kali Jumog justru menghadirkan tantangan khas: aliran sempit, lebar hanya sekitar satu hingga dua meter, dengan jeram-jeram kecil dan batu-batu besar yang harus dilewati.
Justru karena sempit dan berliku, wisata ini jadi lebih menantang dan tak kalah memacu adrenalin.
Petualangan yang Tak Terlupakan
Perjalanan dimulai dari dekat Masjid Jumog, melewati jalur sepanjang 1 kilometer, dan berakhir di jembatan bawah Air Terjun Jumog yang sudah lebih dulu dikenal wisatawan. Dalam waktu sekitar 30 menit, kamu akan duduk di atas ban karet, mengenakan jaket pelampung dan helm, lalu hanyut mengikuti arus yang cukup deras. Meski begitu, tidak perlu takut—pengelola telah menyiapkan petugas di beberapa titik yang sigap membantu jika ada peserta yang kesulitan.
“Seru banget, batu-batunya besar-besar dan arusnya cukup deras. Tapi aman karena alat safety lengkap dan petugasnya siap siaga,” ujar Surya, wisatawan asal Jakarta yang datang saat libur panjang. “Alamnya juga masih asri banget, airnya jernih dan bersih.”
Wisata Karya Anak Desa
Wahana tubing ini dikelola oleh BUMDes Berjo, sebuah badan usaha milik desa yang melibatkan pemuda-pemudi setempat dalam pengelolaannya.
Menurut Larno, Direktur Utama BUMDes Berjo, wisata ini baru dibuka sekitar satu bulan terakhir dan langsung menarik minat banyak wisatawan lokal hingga luar daerah.
“Wisata tubing ini kami kelola sebagai bentuk inovasi desa. Kami melihat potensi aliran Kali Jumog yang deras dan bersih, lalu kami kelola secara profesional agar bisa menjadi daya tarik baru dan membuka lapangan kerja bagi warga,” kata Larno.
Bukan hanya sekadar tempat rekreasi, tubing di Desa Berjo juga menyimpan nilai edukasi. Wisata ini mengajarkan pentingnya keselamatan, pelestarian alam, dan pengelolaan wisata berbasis komunitas. Aliran sungai yang digunakan berasal langsung dari mata air Gunung Lawu, membuatnya bebas dari pencemaran limbah dan sampah rumah tangga.
Fasilitas dan Keamanan Terus Dibenahi
Derry Anggoman, pengelola Air Terjun Jumog sekaligus penanggung jawab area tubing, menyebutkan bahwa pembenahan terus dilakukan agar wisatawan merasa nyaman dan aman.
Beberapa bebatuan besar yang membahayakan akan segera dipinggirkan, dan perlengkapan pelindung seperti deker tangan dan kaki juga mulai disediakan.
“Masukan dari wisatawan langsung kami tindak lanjuti. Keselamatan tetap jadi prioritas, karena kami ingin wisata ini bisa dinikmati semua kalangan, termasuk keluarga dan pemula,” ujarnya.
Paket Wisata Komplet
Yang bikin pengalaman di Desa Berjo makin menarik adalah karena lokasinya yang dekat dengan dua destinasi lain, yaitu Air Terjun Jumog dan Tlaga Madirda.
Dalam satu kali kunjungan, kamu bisa menikmati udara segar pegunungan, keindahan air terjun, dan tantangan arus Kali Jumog—semuanya tanpa harus berpindah jauh-jauh.
Letaknya pun strategis, hanya sekitar 30 menit dari pusat Kota Karanganyar atau sekitar 18 km. Jalan menuju lokasi relatif mudah dilalui kendaraan pribadi, dan fasilitas dasar seperti warung makan, tempat parkir, serta toilet sudah tersedia.
Harga Tiket Bersahabat
Dengan tiket seharga hanya Rp35.000, pengunjung sudah bisa menikmati tubing lengkap dengan perlengkapan keamanan dan pendampingan petugas. Dibandingkan wisata serupa di daerah lain, harga ini sangat terjangkau.
Bukan hanya sebagai tempat liburan, Jumog River Tubing menjadi contoh bagaimana desa bisa tumbuh dan mandiri melalui pengelolaan potensi lokal secara kreatif dan bertanggung jawab.***
Editor | : | Alifian |
---|