SOLO, HARIANKOTA.COM – Persaingan PO Bus saat ini semakin ketat. Banyak Perusahaan Otobus Bus bersaing meremajakan armadannya.
Peremajaan armada ini dilakukan untuk menarik para konsumen menggunakan jasa transportasi yang dimiliki oleh perusahaan otobus.
Tak hanya peremajaan armada saja, persaingan dalam melayani para penumpang itupun mulai dilakukan oleh para pemilik otobus.
Tak heran, layaknya pesawat, saat ini pun sudah banyak perusahaan otobus yang memiliki pramugari untuk melayani para penumpang.
Selain itu banyak otobus yang saling berlomba-lomba memberikan harga tiket yang cukup murah dan terjangkau. Meskipun fasilitas yang mereka berikan, layaknya hotel bintang lima.
Karena persaingan yang begitu ketat, tak sedikit perusahaan otobus yang mulai tenggelam. Padahal sebelumnya otobus ini memiliki banyak armada. Namun, karena persaingan transportasi yang begitu ketat, tak sedikit otobus yang mulai tenggelam.
Berikut ini empat perusahaan otobus yang dahulunya memiliki banyak armada, namun kini mulai jarang terlihat di jalanan.
Perusahaan Otobus satu ini merupakan perusahaan asal Magelang yang didirikan pada tahun 1970 oleh seorang dokter. Bus dari PO Santoso ini sangat dikenal tepat waktu. Tapi, pada tahun 2000 kejayaan, PO bus Santoso mulai redup seiring banyak PO yang membuka trayek sama. Karena kalah bersaing PO bus Santoso mulai langka terlihat di jalanan.
Halaman
Editor | : |
---|