SEMARANG, Hariankota.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menguatkan kemampuan mitigasi bencana masyarakat.
Hal tersebut sebagai salah satu upaya melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana dalam menghadapi musim hujan tahun ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan mengatakan, pihaknya telah memetakan potensi kerawanan bencana alam.
“Di antaranya banjir di dataran rendah dan bantaran sungai, serta tanah longsor di dataran tinggi,” jelasnya.
Pemetaan itu guna pencegahan terjadinya bencana. Selain itu menguatkan daya mitigasi masyarakat.
“Kita informasikan kondisi cuaca dan juga peningkatan sarana dan prasarana,” lanjutnya.
Menurut Bergas, dalam hal ini BPBD Provinsi Jawa Tengah menjadi supporting atau pendamping dari BPBD kabupaten/kota. Sehingga sampai saat ini koordinasi terus dilakukan.
“Kalau anggaran sudah pasti kita siapkan, tapi sifatnya supporting, seperti untuk bantuan logistik maupun sarana prasarana,” lanjutnya.
Selain itu, relawan-relawan jaringan kabupaten/ kota sudah lebih siap menghadapi potensi kerawanan bencana. Mereka sudah dibekali ilmu dan kemampuan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bergas juga menambahkan, masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana telah lebih siap menghadapi situasi yang akan terjadi.
“Kalau misal terjadi bencana, masyarakat sudah lebih siap,” paparnya.
Bukan hanya itu, kata Bergas, BPBD juga telah membentuk desa tanggap bencana (Destana) di sejumlah daerah. Fungsinya, meminimalisasi terjadinya bencana, sekaligus siap menghadapi dan penanganan pascabencana.
“Destana-destana yang ada kondisinya baik dan siap,” imbuhnya.
Untuk saat ini, Bergas memastikan bantuan logistik dalam kondisi aman dan tersedia.
Follow Berita Hariankota di Google News