dok/pixabay
Karanganyar, HARIANKOTA.COM – Saat ini gencar pemberitaan ada salah satu siswa SMA di Karanganyar menjadi korban bulliying. Bahkan kasusnya oleh orang tua korban perundungam di laporkan ke Polisi.
Harus diketahui bullying atau perundungan, tidaklah dibenarkan. Baik bullying secara fisik, verbal, non-verbal, maupun cyber bullying.
Inilah beberapa hal yang harus diketahui dampak dari kasus bullying secara fisik, verbal, non-verbal, maupun cyber bullying.
Dilansir dari laman pemkotsolo.go.id, bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadaporanglain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Dampak dari bullying bukan hanya secara fisik saja, tetapi lebih dari itu. Luka fisik mungkin cepat segera sembuh, tetapi bagaimana dengan dampak mental? Dampak mental tidak akan bisa sembuh dengan cepat, belasan hingga puluhan tahun setelah bullying terjadi, luka mental bahkan masih tersimpan dalam diri korban. Oleh karena itu dampak bullying perlu diketahui oleh semua orang.
Berikut ini beberapa dampak bullying yang perlu diperhatikan dan diwaspadai:
- Masalah psikologis
Setelah bullying terjadi, korban bully seringkali terlihat menunjukkan berbagai masalah psikologis. Kondisi yang dapat terlihat adalah depresi, gangguan kecemasan, merasa rendah diri, rasa sedih, merasa kesepian, serta hilang minat terhadap hal yang disukai.
- Masalah fisik
Tidak hanya luka fisik yang terlihat seperti memar akibat kekerasan fisik saja, korban bullying juga akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Misalnya gangguan pencernaan akibat stress yang dialami. Selain itu, juga bisa memperburuk masalah kesehatan yang telah diderita sebelumnya, seperti masalah kulit, masalah perut, atau masalah jantung.
- Gangguan tidur
Korban bullying seringkali mengalami kesulitan tidur. Sekalipun bisa tidur, kualitas tidur tidak bisa maksimal, korban sulit untuk tidur nyenyak atau bahkan tidurnya selalu dihiasi oleh mimpi buruk.
Memiliki pikiran untuk bunuh diri
Berpikir untuk bunuh diri tidak hanya menghampiri pikiran orang dewasa saja, korban bullying yang berusia anak-anak pun bisa memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, ini menjadi salah satu dampak yang harus diwaspadai bagi orang di sekitar korban bullying. Jangan sampai pikiran tersebut menjadi aksi yang nyata.
- Kesulitan menyatu dengan orang-orang di sekitar
Korban bullying secara tidak langsung merasa ditempatkan pada status sosial yang lebih rendah dari rekan-rekannya. Hal tersebut membuat korban bullying sering merasa terabaikan, sehingga menjadikan kepercayaan dirinya menurun dan berujung sering memilih untuk menyendiri. Hal ini dapat berujung pada kegagalan dalam pertemanan.
Kesulitan mencapai prestasi
Di lingkungan sekolah, anak yang mengalami bullying akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi belajar. Selain karena sulit untuk berkonsentrasi selama proses pembelajaran, anak korban bullying juga sering tidak masuk sekolah, sehingga akan mempengaruhi pencapaian belajar anak.
Sulit percaya dengan orang lain
Dampak bullying yang satu ini juga tidak bisa diremehkan, saat seseorang menjadi korban bully, mereka akan menjadi sulit untuk percaya pada orang lain yang di sekitarnya.
Dengan adanya dampak-dampak yang ditimbulkan, permasalahan bullying memang sepatutnya untuk segera dihentikan. Menghentikan bullying ini harus dilakukan oleh semua orang di lingkungan manapun, baik di sekolah, tempat kerja, atau di ruang publik.
Bisa dimulai dari diri sendiri dengan peka terhadap lingkungan sekitar dan jika Anda menjadi target bullying, maka abaikan pelaku bullying dan laporkan pada orang lain. Mari, bersama stop bullying!
Editor | : |
---|