JAKARTA, HARIANKOTA.COM – Nabi Musa adalah salah satu nabi dan rasul. Nabi Musa diutus oleh ALLAH SWT di tengah kepemimpinan Raja yang sangat bengis dan Zholim, Firaun. Sang penguasa dari Mesir itu memperlakukan rakyatnya dengan kejam tanpa ada rasa belas kasih.
Dikutip HARIANKOTA.COM dari buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, Firaun yang menganggap dirinya sebagai seorang Tuhan, sangat gemar menarik pajak yang sangat tinggi pada rakyatnya. Tak hanya itu saja, Firaun menjadikan kaum Bani Israil sebagai budak kerajaan. Alhasil, sikap Firaun yang angkuh dan kejam membuat rakyatnya jadi sengsara.
Melihat kekejaman Firaun yang tanpa batas kemanusian itulah membuat Nabi Musa bertekad untuk menemui Firaun dan mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam. Mendengar hal tersebut, Firaun menolak karena menganggap Nabi Musa bukanlah rasul utusan Allah SWT.
Semasa hidupnya, Nabi Musa terus berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberikan perlindungan dan kemudahan. Apa saja doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Musa? Simak doa Nabi Musa yang bisa diamalkan:
Doa Nabi Musa yang Bisa Diamalkan
Nabi Musa juga berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan keselamatan agar terhindar dari kedzaliman pasukan Firaun. Doa ini terutang dalam Surat Al-Qashash ayat 21, yakni sebagai berikut:
فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Latin: Fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn.
Artinya: Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”
Dalam kisahnya, Nabi Musa pernah kabur agar terhindar dari pasukan Firaun yang kejam. Lalu, Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT agar dituntun ke jalan yang benar, seperti yang termaktub dalam surat Al-Qashash ayat 22:
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَآءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهْدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Latin: Wa lammā tawajjaha tilqāa madyana qāla 'asā rabbī ay yahdiyanī sawā
as-sabīl.
Artinya: Dan tatkala ia menghadap ke negeri Madyan, ia berdoa (lagi) “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.”
Nabi Musa pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberikan suatu hal yang baik meski berada di tengah kesulitan. Doa ini tertuang dalam surat Al-Qashash ayat 24:
فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Latin: Fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr.
Artinya: Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”
Nabi Musa secara tidak sengaja pernah membunuh seorang pria dari kaum Firaun. Sebab, kala itu ia terlibat perkelahian dengan seorang pria dari kaum Bani Israil.
Nabi Musa kemudian memohon ampun kepada Allah SWT. Doa tersebut kemudian termaktub dalam surat Al-Qashash ayat 16, yakni sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Latin: Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm.
Artinya: Musa berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Itulah kumpulan doa Nabi Musa yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dapat menambah ilmu. ***
Editor | : |
---|