Ia menjelaskan kolonial belanda saat itu membangun bendungan itu untuk tujuan waduk untuk irigasi sawah padi, tebu, dan air tidak melebar ke perkampungan.
Saat itu dibangun bendungan mengelilingi Rowo Jombor tersebut, yang saat ini digunakan untuk jalan.
Beberapa tahun kemudian, kata Sutomo, di bendungan tersebut dibangun jalan.
“Pembangunan jalan di atas bendungan tersebut disebabkan jumlah penduduk di lokasi tersebut semakin banyak,”jelas Sutomo.
Sosok Nyi Ageng Rakit
Sosok Nyi Ageng Rakit sebuah nama yang kini diabadikan menjadi nama sebuah taman di kawasan wisata Rawa Jombor. Hingga kini nama Nyi Ageng Rakit masih misteri. Belum diketahui secara pasti asal-usul nama tersebut.
Dikutip dari klatenkab.go.id, terdapat satu versi yang menyebut Nyi Ageng Rakit itu istri dari Ki Ageng Pandanaran. Ki Ageng Pandanaran merupakan tokoh sekaligus ulama besar penyebar agama Islam di wilayah Bayat. yaitu Ki Ageng Pandanaran.
Ada juga versi yang menerangkan bila Nyi Rakit sebenarnya adalah nama atau sebutan perahu yang biasa digunakan warga untuk mencari ikan di Rawa Jombor.
Hingga kini siapa sosok Nyi Ageng Rakit atau warga setempat mengenalnya Nyi Rakit itu sendiri belum ada yang mengetahui secara pasti siapa sebenarnya sosok itu. ***
| Editor | : |
|---|
