Ia menjelaskan pesan yang ingin disampaikan terkait kajian di Alun-alun Karanganyar yaitu tetap semangat dan kompak untuk berjuang memerdekakan Palestina baik penggalangan doa maupun dana.
Perang di Palestina telah menjadi keprihatinan umat Islam termasuk di Karanganyar. Akibat perang itu ribuan orang telah menjadi korban.
“Harapannya dengan dukungan moral ini bisa motivasi saudara kita di Palestina dan memberikan kesan dan penegasan kepada dunia bahwa perdamaian dunia itu mutlak diwujudkan di seluruh bumi,”papar Bejo Riansyah.
Ia mengatakan kajian ini diikuti 6 -7 ribu. Termasuk semua elemen organisasi/lembaga Islam di Kabupaten Karanganyar seperti MTA, LABBAIK, Kopika, Sanex, Kokam, NU, Muhammadiyah, Majelis tabligh dan lain-lain dilibatkan dalam even ini.
“Total jamaah kita seluruhnya ada 19 ribu orang, Narasumber ada 12 Penceramah yang pokok dari NU, Muhammadiyah, dari DSKS, Is Kharisma serta pejabat pemerintah DPRD, MUI Kabupaten Karanganyar termasuk Sheikh dari Palestina,” terangnya.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Karanganyar hadir dalam even tersebut dan diwakili Pj Sekda Karanganyar Zulfikar Hadid.
Dalam sambutan, Zulfikar berpesan kepada jamaah untuk tetap berikhtiar dan harus mewujudkan perdamaian dunia apapun bentuknya minimal dukungan moral dan material.
“Dia menyampaikan ada dua hal yang penting yang pertama menyerukan perdamaian dunia itu amanat konstitusi,” ujar dia.
“Kemudian poin kedua yang disampaikan yaitu Indonesia berutang budi dengan Palestina karena negara yang pertama mendukung Indonesia merdeka yaitu salah satu tokoh dari Palestina, oleh sebab itu, itu alasan Indonesia punya ikatan emosional yang dalam Palestina,”terangnya.***
Halaman
Editor | : |
---|