Foto/Humas PMI Solo
SOLO, HARIANKOTA.COM – Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, PMI kota Solo ajak Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Griya PMI Peduli mengikuti upacara.
Acara berlangsung di Halaman Kampus Politeknik Akbara Surakarta. Diikuti juga segenap Pengurus PMI Kota Surakarta, Staf PMI Kota Surakarta dan Civitas Akademika AKBARA Surakarta.
Direktur Akbara Surakarta yang mendapat mandat sebagai Inspektur Upacara Titis Wahyuono, dalam pidato kemerdekaannya menuturkan bahwa momentum Kemerdekaan ini harus bisa jadi pemicu semangat untuk terus menebarkan nilai – nilai Kepalangmerahan.
“Program – program yang telah dijalankan PMI Solo dibidang kemanusiaan merupakan implementasi bagaimana bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan” ujar Titis.
Kemerdekaan merupakan hasil dari perjuangan, sebagai insan yang bertanah air Indonesia harus terus melanjutkan perjuangan yang sebelumnya telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur mendahului dengan darah dan nyawa agar Indonesia semakin jaya.
“Harapan dengan diadakan Upacara Peringatan HUT ke-78 RI ini adalah PMI Solo menjadi semakin solid dan semangat 7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional tetap membara dalam sanubari,” imbuhnya.
CEO PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto menambahkan ada 7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang salah satunya adalah “Kenetralan”.
Menurutnya di tahun politik seperti ini banyak sekali hal – hal yang akan terjadi dimana hal tersebut berpotensi untuk menggoyahkan prinsip dasar Palang Merah utamanya Kenetralan.
“Di tahun politik ini, PMI Solo berkomitmen untuk tetap berjalan sesuai dengan Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta terus menebarkan nilai – nilai tersebut utamanya adalah Kenetralan,” pungkas Martono.
| Editor | : |
|---|
