BADUNG, HARIANKOTA.COM – Bali, bukan sekadar destinasi wisata dengan pantai eksotis dan tarian memukau.
Di balik senyum ramah penduduknya, tersembunyi sebuah dimensi lain, dunia di mana yang kasatmata dan tak kasatmata berpadu mesra.
Pura-pura megah yang tersebar di seantero pulau bukan hanya bangunan batu, melainkan portal-portal menuju kesadaran yang lebih tinggi. Setiap pura memiliki getaran unik, resonansi spiritual yang menyentuh jiwa.
Pura Besakih, yang bersemayam di kaki Gunung Agung, adalah jantung spiritual Bali. Di sana, di tengah kabut yang berputar-putar, saya merasakan kehadiran yang tak terdefinisi, seolah-olah para leluhur dan dewa-dewa sedang mengamati setiap napas.
Pura Tirta Empul, dengan mata air sucinya yang mengalir tanpa henti, membawa saya ke dalam pusaran waktu yang berbeda. Di sana, di bawah naungan pohon beringin raksasa, siapapun akan menemukan ketenangan yang meresap hingga ke inti keberadaan.
Pendakian menuju Pura Lempuyang Luhur adalah perjalanan spiritual yang menantang. Setiap anak tangga yang saya pijak adalah pelajaran tentang kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati. Puncak pura bukan sekadar titik geografis, melainkan simbol pencapaian spiritual.
Pura Tanah Lot, yang berdiri gagah di tengah deburan ombak, adalah pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga dan kekuatan spiritual yang tak tergoyahkan.
Di sana, di bawah langit senja yang membara, saya merasakan kebesaran semesta dan betapa kecilnya manusia di hadapannya.
| Editor | : | Alifian |
|---|
