KLATEN, HARIANKOTA.COM – Demam film horor Pabrik Gula masih terasa di kalangan masyarakat Indonesia.
Lebih dari sekadar menyajikan kengerian dan alur cerita yang menegangkan, film ini berhasil mencuri perhatian berkat pemilihan lokasi syuting yang begitu kuat dan atmosferik Pabrik Gula Gondang Winangoen.
Bangunan bersejarah yang terletak di Klaten, Jawa Tengah ini bukan hanya sekadar latar belakang, namun juga menyimpan segudang cerita tentang kejayaan industri gula di masa lampau.
Berdiri megah di Jalan Yogya-Solo kilometer 55, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Pabrik Gula Gondang Winangoen merupakan salah satu pabrik gula tertua di Indonesia.
Dikutip dari Wikipedia, Pabrik Gula Gondang Winangodn didirikan pada tahun 1860 oleh perusahaan kolonial Belanda, NV Klatensche Cultuur Maatschappij yang berbasis di Amsterdam, pengelolaan pabrik ini kemudian beralih ke NV Mirandolle Vaut & Co di Semarang.
Lebih dari sekadar pabrik, Gondang Winangoen kini bertransformasi menjadi museum pabrik gula, sebuah jendela waktu yang membawa pengunjung menelusuri jejak produksi gula dari era kolonial hingga modern.
Di dalamnya, tersimpan replika alat-alat pembuatan gula, diorama pabrik gula dan perkebunan tebu, koleksi foto-foto bersejarah, alat komunikasi kuno, hingga lokomotif kereta tebu yang dulunya menjadi tulang punggung transportasi hasil panen.
Pengunjung juga dapat menikmati kereta wisata pabrik untuk mengelilingi area yang luas ini.
Gagasan pendirian museum ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Soepardjo Roestam dan Direktur Utama PTP XV-XVI Ir. Waryatmo, memanfaatkan bangunan bekas kediaman di sisi barat pabrik.
Peresmiannya pada 11 September 1982 dihadiri oleh para ahli gula dari berbagai penjuru dunia, menandakan pentingnya situs ini dalam sejarah pergulaan.
Dahulu kala, Pabrik Gula Gondang dikenal sebagai produsen gula terbesar di Pulau Jawa. Sempat berganti nama menjadi Pabrik Gula Gondang Baru setelah kembali beroperasi pada tahun 1960, kini aura mistis justru melekat kuat pada bangunan ini.
Kisah-kisah penampakan sosok pria berseragam Belanda, noni-noni Belanda, hingga makhluk astral lainnya telah menjadi cerita turun-temurun di kalangan masyarakat sekitar.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|