KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Mengenal Hipotermia, Penyebab Mahasiswi Asal Undip Semarang Tewas di Gunung Lawu.
Salah satu mahasiswa rombongan asal Universitas Diponegoro (Undip) meninggal dunia di pos 3 Gunung Lawu, jalur pendakian Candi Cetho tepatnya Gupakan Menjangan, Candi Cetho, Jenawi, Karanganyar
Mahasiswi itu di ketahu bernama Anindita Syafa N.K (20). Diduga, mahasiswa Undip itu, meninggal dunia saat hendak naik ke puncak Gunung Lawu, mengalami Hiportemia.
Adanya pendaki Gunung yang mengalami Hiportemia saat mendaki ke puncak gunung, kerap terjadi. Sebenarnya apa itu Hiportemia dan bagaimana pendaki gunung mengalami Hipertemia, berikut penjelasan gamblang seperti dikutih dari Alodokter, hipotermia terjadi saat suhu tubuh mengalami penurunan cukup drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius.
Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37 derajat Celcius), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.
Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5–37,3oC. Penurunan suhu tubuh umumnya terjadi ketika terpapar suhu udara atau air dingin yang ekstrem, tanpa mengenakan pakaian yang tepat.
Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, hingga kematian.
Penyebab Hipotermia
Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia yaitu:
Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama
Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin
Terlalu lama mengenakan pakaian basah
Berada di dalam air terlalu lama, misalnya akibat kecelakaan kapal
Hipotermia dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:
Kelompok usia bayi, balita, dan lansia
Kelelahan
Gangguan mental, misalnya demensia
Konsumsi minuman beralkohol
Penyalahgunaan NAPZA
Konsumsi obat-obatan, misalnya golongan opioid, obat bius, obat penenang, atau clonidine
Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, atau penyakit Parkinson
Halaman
Editor | : |
---|