SEMARANG, HARIANKOTA.COM – Insiden kecelakaan antara KA Brantas dan Truk Fuso terjadi dikarenakan treler yang akan mengangkut alat berat dari Kota Lama menuju Solo mengalami mogok tepat di tengah perlintasan berpalang pintu.
Meski penyebab pasti kecelakaan itu terjadi masih dalam penyelidikan pihak berwajib, namun adanya mobil macet di rel kereta api bukanlah pertama terjadi. Akibatnya, kecelakaan diatas perlintasan tak bisa dihindari lagi. Dan tak jarang menelan korban jiwa.
Kejadian ini tentu saja menjadi momok menakutkan bagi pengendara yang hendak melintas di rel kereta api.
Penyebab dari kecelakaan ini sering diduga mobil tiba-tiba mogok saat melintas rel kereta api akibat adanya medan magnet pada rel kereta api, benarkah?
Seperti dikutip HARIANKOTA.COM dari laman Daihatsu, Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI (Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia) membeberkan bila di rel kereta terdapat emisi elektromagnetik.
Artinya ada kabel penghantar arus listrik yang terpasang. Kabel tersebut dikatakan tidak kompatibel dengan mesin mobil.
Terlebih jika kereta api hendak melintas di sekitar jarak 600 meter, arus listrik tersebut kemudian menghantarkan medan magnet yang tinggi.
Medan magnet tersebut yang membuat putaran mesin mobil tiba-tiba mati saat melintas di atas rel kereta api.
Logikanya ketika ada arus listrik yang mengalir pada rel kereta yang bersentuhan dengan benda elektromagnetik yang tidak kompatibel, maka berpotensi menghasilkan emisi di atas ambang batas.
Paparan dari emisi tersebut yang membuat sistem kelistrikan benda lain mati. Dalam hal ini Electronic Control Unit (ECU) yang menjadi penggerak utama mobil berhenti bekerja, akhirnya mobil macet dan kecelakaan pun tak bisa dihindari.
| Editor | : |
|---|
