SUKOHARJO, HARIANKOTA.COM – Langit Sukoharjo kelabu, menyelimuti ribuan pekerja PT Sritex yang baru saja menghadapi kenyataan pahit: PHK massal.
Di antara mereka, ada Bu Parmi, seorang ibu tunggal yang telah mengabdi selama dua dekade. Wajahnya menggambarkan keputusasaan, namun di balik itu, ada tekad untuk bertahan.
“Bagaimana saya bisa menghidupi anak-anak saya?” gumamnya, air mata mengalir di pipi yang keriput.
“Idulfitri sudah dekat, dari mana saya dapat uang?”ujarnya lirih.
Di tengah kegelisahan, secercah harapan muncul. BPJS Ketenagakerjaan hadir, bukan sekadar lembaga, tetapi penolong di saat sulit.
Mereka membuka layanan prioritas, mempercepat pencairan Jaminan Hari Tua (JHT).
“Kami mengerti beban yang Anda rasakan,” kata seorang petugas BPJS Ketenagakerjaan dengan ramah.
“Kami di sini untuk membantu.”terangnya.
Bu Parmi dan rekan-rekannya dilayani dengan cepat dan efisien. Mereka tidak hanya mendapatkan hak JHT, tetapi juga informasi tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) melalui aplikasi SIAPkerja.
“Saya tidak menyangka prosesnya akan secepat ini,” kata Bu Parmi, matanya berbinar. “Ternyata, ada program yang bisa membantu kami mencari pekerjaan baru.”
Apresiasi pun mengalir dari berbagai pihak. Supartodi, Komandan Satgas PT Sritex, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang rasa hormat dan kepedulian,” ujarnya.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, juga menyampaikan kebahagiaannya
“Di tengah situasi sulit, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan membawa angin segar,” katanya.
Kisah ini bukan sekadar tentang layanan, tetapi tentang harapan, solidaritas, dan kepedulian. Di balik gerbang Sritex, di tengah badai PHK, harapan terbit berkat uluran tangan BPJS Ketenagakerjaan.***
Editor | : | Alifian |
---|