KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Jembatan Jurug yang melintang diatas Bengawan Solo merupakan sebuah sungai yang besar dan panjang di pulau Jawa. Berawal dari Wonogiri (waduk gajah mungkur) sampai wilayah Gresik Jawa Timur yang berujung di laut Jawa.
Sungai yang juga terpanjang di Jawa ini memiliki banyak cerita misteri. Salah satu misteri yang paling populer di tengah masyarakat itu adalah kejadian orang bunuh diri dari jembatan. Termasuk penemuan mayat yang belakangan ini ditemukan di Sungai Bengawan Solo.
Budayawan Joko Pengging menjelaskan bahwa Bengawan Solo sendiri biasa digunakan sebagai tempat untuk membuang sengkala ghaib atau melarung hal hal yang tidak baik, tak terkecuali para pemilik pesugihan yang sudah tidak lagi di puja oleh pemiliknya.
Akibatnya pembuangan sengkala buruk menyebabkan energi yang ada di sekitar jembatan memunculkan aura negatif. Dan itu bisa dirasakan para pengguna jalan yang tengah melintas di atas jembatan jurug.
“Oleh karena itu di sarankan bagi para pengguna jalan yang tengah melintas di atas jembatan jurug, sebaiknya selalu berhati hati, waspada dan berkonsentrasi,” jelas Joko Pengging, Sabtu (2/8/2023).
Berbagai peristiwa bunuh diri kerap terjadi dari atas jembatan jurug. Termasuk penemuan mayat di sungai Bengawan Solo.
Kasus bunuh diri dari atas jembatan Sungai Bengawan Solo dilakukan oleh Fadil asal Ciamis, Jawa Barat. Saat itu Fadli yang tengah berboncengan dengan temannya pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB, tiba tiba meloncat dari atas sadel sepeda motor terjun ke sungai Bengawan Solo dari atas jembatan jurug.
Selama dua hari pencarian, warga Ciamis tersebut akhirnya di temukan oleh para relawan SAR di daerah Sroyo, Karanganyar dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
“Peristiwa ini tentunya menjadi sebuah bukti nyata keangkeran jembatan jurug dari pengaruh energi negatif yang mampu mempengaruhi akal pikir seseorang pada saat ia tengah kosong.
Peristiwa demi peristiwa bunuh diri bukan berarti tanpa sebab, sebagai pintu masuk dari sisi timur kota Solo, jembatan jurug juga sebagai ikon kota Solo,” papar Joko Pengging.
Untuk kasus penemuan mayat terakhir kalinya belum lama terjadi. Dimana warga sekitar digemparkan dengan penemuan sosok pria mengambang di Sungai Bengawan Solo.
| Editor | : |
|---|
