Lokasi itu dipilih langsung RM Said yang memang gemar bertapa di Selo Gilang yang dulunya terletak di vila. Di samping batu Gilang itu dahulu ada rumah joglo yang kemudian tanpa diketahui diratakan dan diganti perumahan elit yang terbengkalai.
Pesanggrahan Karangpandan itu terakhir kali direnovasi pada 1861 pada Masa Mangkunagoro IV. Dan berdasarkan arsip yang berjudul Sejarah Perusahaan Kerajaan Mangkunegaran (1983:219) yang disusun oleh R.M. Mr. AK Pringgodigdo, renovasi yang dilakukan Mangkunagoro IV itu selesai pada masa Mangkunagoro VII pada 12 November 1922.
Pada bagian gapura sempat terdapat lambang Radya Laksana yang merupakan simbol Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Soerya Soemirat yang berdampingan. Ini mengisyaratkan harmoni renovasi pada masa Mangkunagoro VII dan Sunan Paku Buwono (PB) X yang membantu renovasi bagian Pesanggrahan sisi barat.
Di Pesanggrahan Karangpandan ada bagian balkon untuk menyaksikan pertandingan tenis dan olahraga lainnya pada kisaran 1928-1931.
Waktu itu diharapkan bisa meramaikan pesanggrahan yang sempat disewakan untuk umum. Pesanggrahan Karangpandan ditutup pada 1931 karena minimnya peminat mengunjungi. ***
Halaman
Editor | : |
---|