Bukan Borobudur atau Piramida, Seni Dinding Gua Sulawesi Ungkap Masa Lalu yang Lebih Dalam

Penelitian mutakhir mengungkap fakta mencengangkan, ukisan tangan dan hewan di gua tersebut berumur setidaknya 45.500 tahun

10 April 2025, 09:05 WIB

HARIANKOTA.COM – Siapa sangka, di kedalaman gua Sulawesi tersembunyi sebuah mahakarya seni purba yang usianya jauh melampaui kemegahan Candi Borobudur maupun Piramida Mesir.

Bukan sekadar coretan iseng, lukisan dinding gua ini menyimpan jejak peradaban manusia yang hilang, bahkan sebelum peradaban besar dunia berdiri.

Penelitian mutakhir mengungkap fakta mencengangkan: lukisan tangan dan hewan di gua tersebut berumur setidaknya 45.500 tahun!

Usia yang fantastis ini menjadikan lukisan babi berkutil Sulawesi (Sus celebensis), spesies endemik pulau ini, sebagai representasi binatang tertua yang pernah ditemukan.

Lebih jauh lagi, karya seni ini berpotensi menjadi contoh seni figuratif paling awal yang pernah diungkapkan oleh sejarah.

Kejanggalan semakin terasa karena para peneliti tidak menemukan sisa-sisa tulang belulang manusia di sekitar lokasi gua.

Seolah-olah, para pencipta seni purba ini menghilang tanpa jejak setelah menorehkan karya luar biasa tersebut.

Sebelumnya, para ahli meyakini bahwa seni cadas Sulawesi adalah hasil karya petani Neolitikum yang tiba sekitar 4.000 tahun lalu dari Tiongkok selatan.

Namun, pandangan ini terbantahkan oleh penemuan-penemuan terbaru. Pada tahun 2014, laporan mengejutkan mengungkap usia lukisan tangan di gua Sulawesi Selatan yang mencapai setidaknya 40.000 tahun, sejajar dengan periode seni gua Zaman Es di Eropa.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2019, penelitian kembali mengguncang dunia arkeologi dengan penemuan lukisan adegan perburuan makhluk setengah manusia-setengah hewan terhadap babi berkutil dan anoa (kerbau kerdil).

Adegan dramatis ini diperkirakan berusia minimal 43.900 tahun, menjadikannya kemungkinan besar sebagai gambaran tertua makhluk supernatural yang pernah diketahui.

Penjelajahan terus berlanjut, membawa para peneliti ke sebuah lembah terpencil di pegunungan dekat Makassar pada Desember 2017.

Lembah yang tersembunyi ini, meskipun dekat dengan hiruk pikuk kota besar, seolah terisolasi dari dunia luar.

Komunitas petani Bugis yang mendiami lembah ini hidup dalam kesederhanaan, menjaga tradisi mereka dengan erat.

Keajaiban tersembunyi di lembah ini adalah sebuah gua batu kapur bernama Leang Tedongnge.

Di dalamnya, terukir sebuah lukisan batu yang bahkan tidak disadari keberadaannya oleh penduduk setempat.

Lukisan yang dibuat menggunakan pigmen mineral merah (hematit) ini menampilkan interaksi sosial antara setidaknya tiga ekor babi berkutil Sulawesi.

Penemuan-penemuan luar biasa ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang sejarah seni, tetapi juga membuka jendela menuju pemikiran dan kehidupan manusia purba di wilayah Sulawesi puluhan ribu tahun silam.

Seni cadas purba Sulawesi adalah warisan dunia yang tak ternilai harganya, sebuah bukti bisu tentang kreativitas dan kompleksitas kognitif nenek moyang kita jauh sebelum peradaban modern terbentuk.***

Editor:Alifian

Berita Lainnya

Berita Terkini