KARANGANYAR,HARIANKOTA.COM – Tragedi kecelakaan tunggal yang menimpa rombongan wisatawan asal Bojonegoro di jalur lama Tawangmangu-Sarangan, tepatnya di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, kini memasuki tahap penyelidikan lebih lanjut.
Untuk mengungkap secara detail penyebab insiden maut ini, tim dari Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Mabes Polri turut turun tangan.
Menggunakan teknologi mutakhir bernama Traffic Accident Analysis (TAA), aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu pagi (18/5/2025).
Proses ini memungkinkan petugas menganalisis secara menyeluruh kondisi jalan, sudut tikungan, hingga kecuraman medan yang diduga menjadi faktor pemicu kecelakaan.
Selama kegiatan berlangsung sejak pukul 08.30 WIB, ruas jalur lama Tawangmangu-Sarangan ditutup sementara. Arus kendaraan dialihkan ke rute alternatif demi kelancaran investigasi di lapangan.
AKP Agista Ryan Mulyanto, Kasatlantas Polres Karanganyar, menyampaikan bahwa proses analisis turut melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kendaraan.
Dugaan awal mengarah pada gangguan sistem pengereman yang menyebabkan pengemudi kehilangan kendali di jalur turunan tajam tersebut.
“Investigasi kami masih berlangsung. Indikasi awal memang mengarah pada rem blong, namun kami terus menelusuri kemungkinan faktor lain,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah minibus Elf bernomor polisi S 7338 AA yang mengangkut 16 penumpang dari Padangan, Bojonegoro, mengalami kecelakaan parah saat hendak menuju kawasan wisata Kemuning. Kendaraan menabrak jembatan Banaran di kawasan pegunungan yang dikenal memiliki kontur jalan ekstrem.
Akibat kejadian tersebut, lima penumpang tewas di lokasi, termasuk seorang anak berusia lima tahun. Sementara itu, 12 orang lainnya, termasuk sopir, mengalami luka-luka dan kini dirawat di RSUD Karanganyar.
Kelima jenazah korban saat ini masih berada di kamar jenazah rumah sakit, menunggu proses pemulangan oleh keluarga.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden lalu lintas di jalur rawan tersebut, sekaligus menjadi pengingat bagi pengendara dan pengelola wisata agar lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam perjalanan menuju destinasi wisata pegunungan.***
Editor | : | Alifian |
---|