SOLO, HARIANKOTA.COM – Degree Crypto Token (DCT) PT Konakami Digital Indonesia buka business center di Solo Technopark (STP), Rabu (5/7/2023).
Degree Crypto Token (DCT) merupakan sebuah aset Kripto asal Indonesia yang dibangun pada tahun 2020 lalu. Memiliki kontribusi besar dalam perkembangan industri aset kripto di Indonesia.
Peresmian dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Olvy Adrianita selaku Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) juga Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan pejabat di wilayah kota Solo.
Co Founder Degree Crypto Token (DCT), Dobby Lega Putra sebut alasan memilih kota Solo untuk membuka bussines center sebagai akses edukasi dunia kripto pada generasi muda.
“Kami buka di Solo Technopark ini sebagai pusat pendidikan inovatif mengenai kripto sekaligus mengenalkan DCT (Degree Crypto Token) yang menggunakan teknologi blockchain dari TRON (TRC
20) dan menawarkan Staking Program sebagai metode penambangannya,” paparnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang membuka langsung businees center DCT di Solo mengapresiasi dan memberikan dukungannya.
Dirinya berharap generasi muda lebih paham tentang crypo yang menjadi tantangan di masa depan.
“Kita apresiasi dan harapannya pusat latihan ini bisa didirikam tidak hanya di Solo saja namun juga di 38 propinsi di Indonesia. Kita juga bisa berkolaborasi dengan program-program yang juga kita miliki,” ujarnya.
Olvy Adrianita, Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebut DCT sebagai salah satu Aset Kripto yang terdaftar dalam Whitelist Bappebti.
Dirinya sebut DCT sebagai aset legal dan dapat diperdagangkan sesuai dengan ketentuan BAPPEBTI nomor 11 tahun 2022 dan juga diaturan terbaru BAPPEBTI nomor 4 tahun 2023.
“Bisnis crypto adalah bisnis hight risk (beresiko tinggi). Harus benar-benar dipahami prosesnya. Yakinkan dan pastikan siapa yang akan diajak menjadi patner dan pilih yang memiliki ijin,” ungkap Olvy.
Keberadaan bussines center ini diharapkan bisa lebih membangun dan menguatkan literasi bagi masyarakat bagaimana penggunaan atau pemanfaatan digital untuk perekonomian masyarakat.
“Jangan sampai crypto dibanjiri dari luar, namun harus didominasi (crypto) produk dalam negeri,” pungkasnya.
Editor | : |
---|