Paryono meminta pemerintah harus memandang persoalan ini secara objektif. Apalagi, masih ada celah untuk melakukan efisiensi di berbagai lini, yang akan berdampak pada efisiensi biaya haji.
“Salah satunya menambah jadwal penerbangan, dari biasanya 13 penerbangan menjadi 15 penerbangan. Bila usulan ini disetujui, otomatis akan memangkas waktu tinggal jamaah di Arab Saudi. Tidak lagi 42 hari seperti biasanya,”terangnya.
Menurut Paryono, pemangkasan waktu tidak akan mengganggu rangkaian ibadah haji. Inti haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) hanya enam hari, kemudian arbain di Madinah hanya delapan hari.
Sehingga waktu tinggal yang semakin pendek, juga akan mengefisiensi biaya katering, penginapan, dan sebagainya.
“Otoritas haji memang ada di Kerajaan Arab Saudi. Tapi Pemerintah RI bisa melobi, agar bisa dilakukan efisiensi biaya. Sehingga BPIH 2023 tidak memberatkan CJH yang akan berangkat,”terangnya.***
Halaman
Editor | : |
---|