509 Jamaah Haji Karanganyar Dilepas, Bupati Cerita Panggilan Haji dan Janji Jaga Rumah

Bupati Rober Karanganyar memakaikan rompi simbolis kepada jamaah haji, sebagai dukungan penuh sebelum berangkat ke Tanah Suci pada 19 Mei 2025

14 Mei 2025, 12:42 WIB

Ia menceritakan bahwa niat itu berawal dari percakapan sederhana di halaman rumah, di tengah kegagalan bisnis bunga hias yang mereka jalani.

“Waktu itu kami punya usaha bunga gelombang cinta. Tapi sedang sepi. Saya ngobrol sama istri, ‘Kalau nanti bunga ini laku, kita daftar haji.’ Esok paginya, Subuh-subuh, ada orang ketok pintu, beli semua bunga kami. Saya langsung tahu, ini bukan kebetulan. Ini panggilan dari Allah,” tuturnya, mengenang.

Kisah itu sontak membuat banyak hadirin terdiam sejenak. Beberapa terlihat menyeka air mata. Rober menekankan bahwa ibadah haji adalah panggilan suci, dan setiap orang yang mendapat kesempatan tersebut patut bersyukur serta menjalankannya dengan sepenuh hati.

“Panjenengan semua adalah tamu istimewa Allah. Maka berangkatlah dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan yakin bahwa ini adalah perjalanan spiritual yang akan mengubah hidup panjenengan selamanya,” ujarnya.

Menitip Doa untuk Daerah

Tak hanya memberikan arahan dan semangat, Bupati Rober juga menitipkan harapan besar kepada para jamaah untuk mendoakan Kabupaten Karanganyar saat mereka berada di Tanah Haram.

Ia meyakini bahwa doa yang dipanjatkan di tempat suci akan lebih mustajab, dan berharap agar Karanganyar dapat terus menjadi daerah yang aman, maju, dan sejahtera.

“Saya mohon, di antara doa-doa panjenengan nanti, selipkan satu doa untuk Karanganyar. Agar daerah kita terus diberi keberkahan, dipenuhi kedamaian, dan dijauhkan dari musibah,” pintanya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh proses ibadah berjalan lancar, dari pemberangkatan di tanah air hingga kembali ke Karanganyar tanpa kendala.

Rober berharap agar para jamaah dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, mulai dari rukun, wajib, hingga sunnah haji dengan sempurna.

“Kami doakan panjenengan semua menjadi haji yang mabrur, sehat, dan pulang dengan membawa kedamaian dan keberkahan bagi keluarga dan lingkungan,” ucapnya.

Pengamanan Terintegrasi dan Dukungan Sosial

Sementara itu, Wakil Bupati Adhe Eliana dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa seluruh elemen pemerintahan daerah telah disiagakan untuk menjaga lingkungan tempat tinggal para jamaah.

Mulai dari satuan keamanan desa, petugas linmas, hingga unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas turut dilibatkan.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh masyarakat. Kita pastikan rumah-rumah jamaah tetap aman, anak-anak mereka tetap terpantau, dan kebutuhan sosial dasarnya tetap terpenuhi,” ujar Adhe.

Langkah ini menjadi bagian dari pendekatan komprehensif yang tidak hanya mengutamakan kelancaran ibadah jamaah, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan rasa tenang dan aman secara menyeluruh.

Haji Bukan Sekadar Ibadah, Tapi Perjalanan Hati

Pelepasan 509 jamaah haji dari Karanganyar bukan hanya seremoni tahunan. Di balik setiap kursi, setiap koper, setiap ucapan selamat jalan, tersimpan harapan besar dari keluarga, masyarakat, dan pemimpin daerah.

Mereka bukan hanya berangkat untuk diri sendiri, tetapi juga membawa nama baik daerah, membawa doa kolektif untuk keselamatan dan kesejahteraan bersama.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, para jamaah ini diharapkan mampu menjalani ibadah haji dengan maksimal dan kembali ke tanah air sebagai pribadi yang lebih baik, lebih kuat secara spiritual, dan lebih siap berkontribusi untuk tanah kelahirannya. ***

 

Editor:Alifian

Berita Lainnya

Berita Terkini