Hariankota.com – Indonesia dikelilingi
lintasan cincin api atau ring of fire karena terdapat banyak gunung api. Cincin api juga dikenal sebagai Sabuk Sirkum-Pasifik atau Cincin Api Pasifik.
Cincin ini membentang hampir sepanjang 25.000 mil yang mencakup lebih dari 450 gunung berapi. Sabuk ini membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, sepanjang pantai Amerika Utara, melintasi Selat Bering, kemudian turun melalui Jepang ke Selandia Baru.
Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng benua utama, Lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia-dan Lempeng Filipina yang jauh lebih kecil, dilansir dari laman Indonesia.go.id, Senin (8/8/2022).
Salah satu titik pertemuan lempeng tersebut ada di wilayah paling utara Sulawesi, Kepulauan Sangihe, sebuah kabupaten seluas 736,98 kilometer persegi dan terdiri atas 105 pulau.
Tidak hanya terdapat gunung api di atas daratan, tetapi di bawah perairan dari kabupaten yang berbatasan dengan Filipina itu juga terdapat gunung api bawah laut.
Gunung berapi bawah laut Banua Wuhu atau dikenal dengan Gunung Mahangetang di Sangihe, Sulawesi Utara ini tertinggi di dunia.
Okeanos Explorer, sebuah kapal penelitian laut dalam milik Badan Kelautan Nasional AS (NOAA) dengan fasilitas kendaraan robot bawah laut (ROV) dan Kapal Riset Baruna Jaya IV mencatat Ketinggiannya dari dasar laut Sangihe hingga puncaknya mencapai 3.200 meter.
Artinya, titik puncak gunung ini berada di kedalaman 1.900 meter di bawah permukaan laut. Untuk mencapainya diperlukan sebuah kapal selam khusus.
Uniknya, jika suhu bawah laut pada umumnya sejuk atau dingin, maka di sekitar Kawio Barat ini suhunya sangat panas, bisa mencapai 200 derajat Celcius.
Ini sangat beralasan. Karena kandungan larutan lava mineral dari perut bumi bersuhu sangat tinggi yang keluar dari kepundan berbentuk cerobong langsung mengalami pendinginan mendadak.
Ini lantaran larutan mineral berwarna abu-abu keruh itu bertemu air laut bersuhu antara 2-4 derajat Celcius dari dasar laut. Kepundan seperti cerobong itu aslinya adalah tumpukan material mineral yang tertahan akibat proses kimia karena pertemuan dua suhu, air laut dan larutan lava.
Asal tahu saja, larutan mineral (hydrothermal) dari cerobong ajaib itu suhunya di atas 500 derajat Celcius. Uniknya, meski bersuhu panas tetapi sejumlah biota laut merasa nyaman menempel dan mencari makan di sekitar kepundan.
Misalnya, beberapa jenis udang, lobster kecil, bintang laut, dan cumi. Di dasar laut dekat gunung juga dijumpai timun laut, cacing sendok, dan laba-laba laut. Terumbu karang di sana pun tumbuh sehat.
Follow Berita Hariankota di Google News