KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Polemik sampah masih terjadi diberbagai wilayah di Indonesia. Bahkan di wilayah Karanganyar akses jalan menuju Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di dusun Pancoran, Selolaton, Gondangrejo ditutup warga.
Penutupan dilakukan warga karena keberadaan TPA tersebut menimbulkan polusi lingkungan karena asap hasil pembakaran menyebar ke perkampungan warga yang ada disekitar lokasi. Dan timbunan sampah tersebut juga menyebarkan bau tak sedap terlebih saat musim hujan.
Efeknya banyak warga terkena penyakit kuli, sering mengeluh pusing terkadang juga sesak nafas karena asap dari sampah yang dibakar oleh petugas sampah desa setempat.
“Akhirnya masyarakat protes dan aksesnya ditutup,” ujar perwakilan warga setempat, Fajar joko Untoro, Senin (21/8).
Warga menutup akses masuk TPS dengan plang bambu dan diberikan tulisan ‘berani buka segel, berurusan dengan warga Pancuran’.
Usai memblokade jalan masuk TPS, Fajar bersama rombongan menuju balai desa Selolaton. Mereka mendesak perintah desa segera menutup TPS yang berada di lokasi pemakaman desa.
“Kita ingin secepatnya TPS ditutup, pokoknya sampai pemindahan TPS belum deal, akses jalan tetap ditutup,” tandasnya.
Bayan Selokaton, Suwarto sebut untuk pemindahan TPS yang dikelola BUMDes desa setempat tidaklah gampang. Apalagi TPS yang sudah dibuka sejak 2014 lalu makin menggunung.
“Kita dari pemerintah desa meminta waktu untuk mencari solusi terbaik. Karena tidak mudah juga memilah sampah,” imbuhnya.
Sementara untuk membuang sampah ke TPA Sukosari (milik Pemkab Karanganyar) juga dirasa sulit. Karena biaya juga mahal, karena harus menyediakan kontener untuk tempat sampah.
“Saat ini ada 15 petugas kebersihan yang bertugas untuk memilah sampah. Sampah yang tidak bisa dipilah langsung dibakar,” pungkasnya.
Editor | : |
---|