SOLO, HARIANKOTA.COM – Solo Safari, merupakan destinasi wisata seluas 13,9 hektare. Memiliki wajah baru setelah direvitalisasi. Awalnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Saat ini terjadi dengan perubahan yang signifikan.
Koleksi Satwa yang Lebih Beragam dan Jumlah Pawang yang Tertata
Saat ini, Solo Safari memiliki koleksi satwa yang jauh lebih banyak dan beragam. Dibandingkan dengan masa TSTJ, jumlah satwa di sini lebih mencolok dan beragam. Tidak hanya itu, peningkatan jumlah pawang hewan dan pengaturan yang lebih terstruktur membuat pengalaman berkunjung menjadi lebih edukatif dan terencana.
Konsep Modern, Ramah Keluarga, dan Kenyamanan Alam
Perbandingan dengan kebun binatang di luar kota menunjukkan keunggulan Solo Safari dalam kesesuaian dengan kekinian dan atmosfer keluarga. Di sini, suasana modern dan ramah keluarga terpancar dalam setiap sudutnya. Pepohonan yang rimbun memberikan nuansa sejuk dan teduh, menambahkan keasrian alam bagi pengunjung.
Pengalaman Tak Terlupakan di Solo Safari
Ketika menginjakkan kaki pertama kali di Solo Safari setelah direvitalisasi, pengunjung dihadapkan pada wajah baru yang memukau. Pengalaman menyusuri area dari pintu depan hingga selesai pembangunan tahap pertama membawa kekaguman tersendiri. Anak-anak terlihat sangat antusias mengeksplorasi setiap kandang dan mengenal satwa-satwa yang ada di sini.
Dari pengalaman anak-anak, dapat diketahui betapa menariknya Solo Safari dengan sejumlah hewan yang dikenali oleh mereka. Pengalaman edukasi yang diberikan oleh Solo Safari membangkitkan rasa penasaran dan kegembiraan bagi setiap pengunjung, terutama anak-anak.
Perubahan Luas dan Keamanan Kawasan
Salah satu perbedaan mencolok terletak pada ruang dan keamanan kawasan. Dulu, TSTJ dianggap kurang aman, terutama bagi anak-anak. Namun, setelah revitalisasi, Solo Safari menawarkan lingkungan yang lebih aman dan terjaga. Pengunjung merasa nyaman dan aman, terutama bagi keluarga dan anak-anak.
Editor | : |
---|