KARANGANYAR, HARIANKOTA. COM – Merebaknya hama tikus di Karanganyar mendapat perhatian aparat TNI dari Kodim 0727.
Tak ingin gagal panen menimpa warga, puluhan anggota Kodim bersama Dinas Pertanian turun gunung bersama kelompok tani Ngudi Mulyo 4 Popongan Karanganyar bahu membahu menggelar gropyokan tikus.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar Feriana Dwi Kurniawati sebut kegiatan gropyokan ini untuk antisipasi sekaligus pengendalian hama tikus sawah di wilayah Karanganyar. Ada sekitar 20.000 hektare dan yang diserang hama tikus itu baru 10.000 hektare.
“Kita turun ke sawah, dan mencari lubang-lubang yang menjadi sarang tikus. Setelah menemukan lubang tikus kita lakukan pengasapan dengan belerang, agar tikus keluar dari sarangnya dan dipukul hingga mati,” papar Feriana, Jumat (11/1/2025).
Data dari Dispertan PP Kabupaten Karanganyar hama tikus belum terlalu menyerang lahan persawahan di Karanganyar. Namun dari wilayah lain seperti Sukoharjo, Klaten dan Sragen mulai banyak.
“Gopyokan ini sebagai bentuk pencegahan, karena hama itu memang lebih baik di cegah, dari pada sudah mewabah baru dikendalikan,” terangnya lebih lanjut.
Untuk Karanganyar sendiri yang harus diwaspadai di wilayah kecamatan, Karanganyar, Jaten, Tasikmadu dan Kebakkramat yang masih memiliki lahan persawahan yang cukup luas.
Menurutnya selain dengan gropyokan, cara efektif lain menyelamatkan tanaman padi yang akan panen dari hama tikus sawah yaitu dengan cara membuat rumah hantu (Rubuha) di masing-masing kelompok tani di Karanganyar.
“Kita juga sudah mengadakan gerakan untuk pemasangan rubuha (rumah burung hantu). Tujuannya untuk membasmi hama tikus. Karena burung hantu adalah musuh alami tikus, jadi untuk memakan tikus,” imbuhnya
Danramil 01/Karanganyar Kapten Arh Heru Nugroho menambahkan kegiatan gropyokan pengendalian hama tikus sawah tersebut dalam rangka mewujudkan program pencapaian swasembada pangan.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|