KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Rekonstruksi kasus meninggalnya Wildan Ahmad (14) pelajar SMP 5 saat latihan pencak silat digelar polisi. Dalam adegan itu diperagakan 16 adegan.
Kelima tersangka dihadirkan dalam rekontruksi yang digelar tertutup di halaman Mapolres Karanganyar. Kelima tersangka itu yakni BP (21), warga Suruh, Kecamatan Tasikmadu; RS, 20, warga Tegalgede, merupakan pegawai swasta.
Dalam rekonstruksi itu, polisi pun menghadirkan tiga orang pelaku yang masih dibawah umur.
Ketiga pelaku yakni AE, 17, pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar; HT, 16, pelajar SMK Binakarya Karanganyar; MA, 15, pelajar MTSN 2 Karanganyar.
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Setiyanto mengatakan dalam rekonstruksi terlihat jelas bila tiap pelaku memukuli korban kearah korban.
“Ada yang memukul pada bagian perut dan punggung korban. Paling parah pukulan kearah perut korban. Pukulan kearah perut inilah yang sempat membuat korban tersingkir.
Namun pukulan paling fatal hingga membuat korban tersungkur ada pada bagian perut.
“Pelaku ini masing-masing memberi satu pukulan dan yang paling fatal itu memang pukulan ke arah perut,” jelas AKP Setiyanto, pada wartawan, Jumat (1/12/2023).
Dalam rekonstruksi itu terlihat kepanikan pada pelaku saat korban mwngalami kesulitan bernapas.
Melihat korban mengalami kesulitan bernapas, para pelaku sempat memberikan napas buatan.
Dan sempat memberikan minum pada korban namun karena kondisi korban sangat parah, air yang diminukan itupun dimuntahkan oleh korban.
Halaman
Editor | : |
---|