Tekan Biaya Berobat Agar Pasien Tidak Keluar Negeri, RS Dr Moewardi Kini Miliki Laboratorium Onkologi Terpadu

11 Juli 2023, 21:39 WIB

SOLO, HARIANKOTA.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmikan penggunaan Gedung Tulip Radiologi Nuklir & Onkologi Terpadu, Laboratorium Stemcell di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Selasa (11/07).

Pembangunan gedung dan fasilitas kesehatan di dalamnya merupakan peningkatan fasilitas layanan yang ada di RSUD Dr. Moewardi ini sebagai respon cepat dari pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Dimana Presiden Jokowi menyebut jika biaya berobat orang Indonesia ke luar negeri cukup besar.

“Pak Jokowi mengatakan belanja kita untuk berobat ke luar negeri mencapai ratusan triliun, mengapa tidak kita investasikan untuk kita sendiri. Ini salah satu respon kami dari pernyataan Pak Jokowi,” jelas Ganjar, Selasa (11/7).

Ganjar juga berpesan pada tenaga medis RSUD Dr. Moewardi agar selalu meningkatkan ilmu kedokteran yang mereka miliki dengan peralatan yang semakin canggih dan didukung dengan sarana infrastruktur yang memadai untuk mempermudah pengobatan pasien.

Cahyono Hadi selaku Direktur Rumah Sakit menyebutkan bahwa saat ini RSUD Dr. Moewardi merupakan rumah sakit dengan tipe A dan menjadi tempat rujukan regional.

Ditambahkan Cahyono pembangunan Laboratorium Onkologi Terpadu di RSUD Moewardi tak lepas dari jumlah rata-rata pasien onkologi di RSUD Moewardi yang mencapai angka 26.000 orang per tahun.

“Pembangunan ini juga dilakukan dalam rangka memberikan layanan secara integrasi, menyeluruh dan paripurna terhadap pasien pengidap kanker,” imbuhnya.

Diketahui ada 2,5 persen dari 1.000 orang beresiko stroke per tahun, kemudian satu dari 1.000 orang beresiko serangan jantung dan 11 persen diantaranya meninggal dunia.

“Sedangkan waktu tunggu operasi 4-12 bulan, serta 50.000 anak berpenyakit jantung,” terangnya.

Dengan adanya penambahan layanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Moewardi ini diharapkan dapat mempermudah akses pasien yang berasal dari Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Timur bagian Barat.

“Agar pasien tidak perlu lagi jauh-jauh ke Semarang atau Yogyakarta untuk mendapatkan pengobatan,” pungkasnya.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini