Tangani Kasus TBC Di Karanganyar Maksimalkan Edukasi Dan Pelacakan

30 November 2023, 20:00 WIB

KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM– Tuberkulosis atau yang lebih akrab disebut TBC (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.

Penularan TB pada umunya melalui udara yang dikeluarkan pasien TBC ketika batuk atau bersin. Bakteri TB yang keluar, akan hinggap ke semua benda-benda yang ada di sekitarnya selama berhari-hari hingga akhirnya akan terhirup oleh orang-orang yang berada pada lingkungan tersebut.

Antisipasi penyebaran TB, Mentari Sehat Indonesia (MSI) Karanganyar bersama Dinas Kesehatan memberikan edukasi pada masyarakat dan keluarga tentang pencegahan penularan TBC.

Pencegahan penularan TBC bisa diantisipasi melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), juga skrining gejala TBC untuk menemukan kasus baru, serta pendampingan pasien TBC hingga sembuh.

Efitya Fitria Istifarin selaku Manajer Kasus MSI Karanganyar mengatakan, sejauh ini MSI sebagai mitra Dinas Kesehatan turut berperan aktif dalam melakukan pelacakan kasus pasien TBC.

“MSI hadir di tengah masyarakat sebagai mitra Dinas Kesehatan dalam upaya bersama eliminasi TBC,” jelasnya, Kamis (30/11).

Ditambahkan juga oleh Darsih Kepala SSR MSI Karanganyar, kegiatan ini merupakan pernyataan bersama dari berbagai lintas sektor sebagai bagian dukungan untuk percepatan eliminasi TB khususnya di Kabupaten Karanganyar yang melibatkan lintas sektoral.

“Dimana seluruh pemangku kebijakan mulai dari eksekutif maupun legislatif sadar akan peran dan fungsinya masing-masing demi mendukung Karanganyar Bebas TBC,” ucapnya.

Kepala Sub Koordinator Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Sri Winarno sebut terjadi kenaikan sangat signifikan atas temuan kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Karanganyar.

Perkembangan kasus TB anak luar biasa, dimana selama 5 tahun terakhir ada kenaikan signifikan. Bahwa di tahun 2019 hanya ditemukan 9 kasus TB, kemudian ditahun 2020 bertambah 12 kasus, tahun 2021 berkurang ada 11 kasus.

Namun di 2022 luar biasa ditemukan 141 kasus dan sampai tanggal 27 November 2023 ditemukan kasus TB anak sebanyak 203 kasus.

“Padahal target kita di tahun 2023 ini hanya 135 kasus,” lanjutnya.

Gejala TB harus segera ditangani, jika segera mendapatkan pengobatan yang tepat butuh waktu 2 bulan sembuh dan tidak menularkan pada orang lain.

Sementara itu, dukungan penanganan dan penanggulangan TBC juga datang dari Wakil Ketua DPRD Karanganyar Toni Hatmoko. Dirinya menyebut gaya hidup sehat kini menjadi trend, terlebih lagi pasca pandemi Covid 19.

“Sehingga penanganan TB ini salah satunya menjaga pola hidup sehat agar tidak terjangkit TB. Karena imunitas tubuh kuat,” pungkas Toni

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini