Foto Istimewa
LUMAJANG, HARIANKOTA – Dua Kecamatan di Lumajang Jawa Timur terisolir, imbas dari erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12).
Bahkan satu-satunya jalur alternatif warga yang melalui daerah Aliran Sungai Lahar Semeru di Curahkobokan Pronojiwo Lumajang juga tertimbun matrial.
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, l melalui Kasubsipenmas Aidpa Eko Budi Laksono mengatakan, jalur penyeberangan Curah Kobokan untuk sementara waktu ditutup total.
Personil dari Polres Lumajang bersinergi dengan Personel TNI, dan BPBD. Serta sejumlah stakeholder menjaga lokasi tersebut.
“Untuk sementara waktu, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, jalur penyeberangan di Curah Kobokan ditutup demi keamanan,” jelasnya, Senin (5/12).
Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko). Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.
Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 – 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini.
Editor | : |
---|