Hariankota.com – Menandai panen raya tembakau di Lereng Gunung Sindoro, petani tembakau menggelar ritual Selamatan Wiwit Mbako. Yaitu petik pertama daun tembakau yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Temanggung.
Selamatan Wiwit Tembakau petani lereng Gunung Sindoro dipusatkan di Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari, Temanggung.
Dalam acara tersebut, nantinya akan terdapat ribuan tumpeng yang dibawa oleh para petani tembakau di Temanggung. Setelah didoakan tumpeng dimakan bersama-sama seluruh masyarakat yang hadir.
Dilansir dari laman jatengprov.go.id, Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, selamatan Wiwit Tembakau diadakan masyarakat setiap menjelang musim panen tembakau.
“Selamatan dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas karunia Allah dan untuk memanjatkan doa, bahwa semua ikthiar dan usaha yang dilakukan oleh para petani tembakau dalam bertani dan mengolah tembakau dengan harapan semoga mendapat rezeki yang melimpah,” tuturnya.
Khadziq menuturkan, tradisi Wiwit Tembakau sudah mengakar di masyarakat Temanggung, sehingga dunia pertembakauan memang tidak jauh dari dunia selamatan, dunia pengharapan dan memohon berkah dari Allah SWT.
Bupati berharap, semoga pada musim panen tembakau tahun ini, petani dan seluruh penggarap tembakau senantiasa menjaga kualitas tembakau Temanggung.
“Menjaga kualitas yaitu dengan menanam bibit yang tepat, mengolah dengan benar, dan jangan dicampur-campur dengan tembakau dari luar daerah, agar tembakau Temanggung terjaga kualitasnya, maka kepada pihak pabrikan rokok dapat memberikan harga sesuai dengan kualitasnya,” pungkasnya.
Follow Berita Hariankota di Google News