Sejarah Kampung Bibis Kulon Dan Keberadaan Sendang Mbah Meyek

Sendang Mbah Meyek dan sejarah kampung bibis kulon

8 Maret 2023, 21:37 WIB

Dok. Pemkot Solo

SOLO, HARIANKOTA.COM – Sejarah kota Solo menarik untuk dikulik. Banyak cerita sejarah dan juga situs-situs yang memiliki keunikan. Cikal bakal keberadaan kampung memiliki sejarah. Salah satunya adalah Kampung Bibis Kulon di Kelurahan Gilingan, Solo.

Menelusuri kampung-kampung di Kota Solo cukup menarik. Selalu banyak cerita sejarah, namun beberapa ada yang memiliki situs-situs yang diyakini menjadi cikal bakal keberadaan kampung-kampung tersebut.

Salah satunya adalah Kampung Bibis Kulon di Kelurahan Gilingan, Solo. Di kampung tersebut terdapat Sendang Mbah Meyek, yang persisnya berada di lingkungan RT 05, RW XVII, Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan. Tempatnya sangat rindang karena dilindungi oleh pohon-pohon besar.

Dilansir dari laman pemkotsolo, penjaga sendang yang ditemui, Sugimin (70) atau akrab disapa Mbah Min menuturkan, keberadaan sendang tersebut sudah ada sejak lama. Dirinya secara persis memang tak bisa menyebutkan kapan sendang tersebut ada.

Namun oleh warga Bibis Kulon, sendang Mbah Meyek masih dirawat bahkan kerap mengadakan hajatan bersih desa dengan menggelar wayangan, khususnya pada setiap malam Jumat Kliwon, malam 1 Suro.

Tradisi itu masih digelar oleh warga, guna melestarikan peninggalan-peninggalan zaman dulu, yang dianggap menjadi cikal bakal Kampung Bibis.

Mbah Min menyebut, pada zaman dulu, menurut cerita orang tua pendahulu kampung, konon terdapat gethek (perahu dari bambu) yang melintas di Kali Anyar, yang berada di sisi utara Kampung Bibis Kulon. Gethek tersebut tampak meyek atau meyek-meyek alias rusak. Dari situlah berkembang kisah mula-mula penyebutan Sendang Mbah Meyek tersebut.

Terlepas dari kisah turun temurun tersebut, keberadaan sendang tersebut juga cukup terawat, lantaran warga memiliki kesadaran untuk membersihkan sekitar sendang yang dilindungi oleh pohon Preh yang konon juga memiliki usia ratusan tahun tersebut. Uniknya di dalam sumur, dindingnya tumbuh secara liar sebuah pohon dan Mbah Min menyebutnya sebagai pohon Kupang. Kedua pohon tersebut, oleh warga tetap dipertahankan atau dilestarikan.

Keberadaan Sendang Mbah Meyek juga sudah banyak didengar oleh banyak orang. Kunjungan orang-orang dari Jakarta, Kalimantan hingga Bali, pernah singgah di situs tersebut. Kunjungan tersebut mengartikan, bahwa kisah-kisah legenda kampung di Kota Solo, memang sudah banyak dikenal dan berpotensi mendatangkan kunjungan wisatawan, khususnya mereka yang menyukai wisata jelajah sejarah dan kampung tradisional yang banyak tersebar di sudut-sudut Kota Solo.

Solo memang tak pernah lepas dari sejarah dan budaya. Begitu banyak kampung-kampung yang memiliki kisah-kisah menarik sebagai bagian dari cikal bakal atau sejarah kampung tersebut lahir.

Jelajah kampung-kampung lawas yang memiliki keunikan kisah-kisah menarik, menjadi daya tarik wisatawan yang mengunjungi Solo. Ajak kerabat dan keluargamu untuk mengunjungi Kota Solo, kota yang ayem lan tentrem.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini