KARANGANYAR, HARIANKOTA. COM – Gelombang kekhawatiran menyelimuti ribuan anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dinar Mulia di Karanganyar.
Dana simpanan senilai total Rp30 miliar, yang merupakan hasil jerih payah 8.221 anggota, dikabarkan raib akibat dugaan penggelapan yang dilakukan oleh oknum pengurus.
Sejak Juli 2024, para anggota kesulitan mengakses dana mereka, memicu ketidakpastian dan keresahan yang mendalam.
Dalam upaya mencari keadilan, perwakilan anggota yang terdampak telah mengadukan permasalahan ini ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karanganyar.
Mereka berharap, Komisi B DPRD dapat menjadi jembatan untuk menemukan solusi atas krisis yang mereka hadapi.
Wisnu Adi Kusumah, salah satu anggota yang menjadi korban, mengungkapkan bahwa akar permasalahan ini bermula dari ketidakmampuan anggota untuk menarik simpanan mereka.
“Berbagai alasan dilontarkan, mulai dari masalah internal hingga dugaan penyalahgunaan dana oleh pengurus,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti adanya indikasi penggelembungan nilai pinjaman anggota. Wisnu sendiri memiliki simpanan sebesar Rp140 juta yang belum dapat ditarik, dari total simpanan sebesar Rp320 juta.
Ia menyesalkan lemahnya fungsi pengawasan dari Dinas Koperasi, yang dinilai menjadi pemicu terulangnya kasus serupa yang mencoreng dunia perkoperasian.
Halaman
| Editor | : | Alifian |
|---|