KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Karanganyar, salah satu provinsi di Jawa Tengah yang letaknya berada di bagian Timur dari Provinsi ini.
Letak Kabupaten Karanganyar sendiri berada di lereng Gunung Lawu yang memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Letak Kabupaten yang didirikan pendiri Pura Mangkunegaran, RM Said atau Pangeran Sambernyawa dibawah kaki gunung yang dahulunya bernama Wukir Mahendra ini membuat Kabupaten bersemboyan Intanpari ini memiliki bangunan atau situs Purbakala.
Mulai dari Candi Sukuh dan Candi Cetho, hingga tempat peribadatan yang usianya sudah cukup lama.
Satu diantaranya Masjid Darul Muttaqin yang letaknya di Dukuh Pulosari Desa Kaliboto Kecamatan Mojogedang Karanganyar.
Konon, Masjid Darul Muttaqin diyakini sebagai salah satu masjid tertua, saksi penyebaran agama Islam di wilayah Pura Mangkunegaran. Warga sekitar memberi nama Masjid Tiban.
Dalam bahasa Jawa, masjid Tiban yakni masjid yang tiba-tiba ada atau masjid yang jatuh dari langit. Karena tidak diketahui kapan tahun berdirinya, Masjid Darul Muttaqin diyakini berusia sama seperti Masjid Agung Demak.
Bukti nyata yang memperkuat bila Masjid Darul Muttaqin, masjid tertua dan pintu masuknya agama islam di wilayah Karanganyar bisa dilihat dari bentuk arsitektur bangunan.
Di dalam masjid, terdapat empat saka penyangga masjid yang terbuat dari pohon nangka berdiri kokoh.
Tidak hanya itu, tepat di barat sisi tengah ruangan, tertata rapi mimbar masjid yang terbuat dari kayu jati dengan desaign mimbar di jaman kerajaan.
Kayu usuk penyangga genting berjumlah 99 yang melambangkan asmaul husna pun kian menambah kesan artistik khas budaya kerajaan jawa jaman dahulu di dalam ruang utama masjid Darul Muttaqin.
Sesepuh masjid Darul Muttaqin, Suparno Adi Mardoyo mengatakan, hingga saat ini belum diketahui pasti umur dari masjid tersebut, hanya saja masyarakat sekitar percaya masjid tersebut sudah didirikan puluhan tahun lalu.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|