Pengampunan di Balik Jeruji Besi, Kisah Pencurian di Solo Berakhir Damai di Kantor Hukum

SOLO, HARIANKOTA. COM – Dua pria, Yuli Arifin dan Gillis Andrian, tak kuasa menahan air mata saat berhadapan dengan Muhammad Bagus Adi Wicaksono di Kantor Law Firm BRM Kusumo Putro SH MH, Solo, Selasa (25/3/2025).

Mereka menyesali perbuatan mereka yang telah mencuri barang-barang berharga dari rumah Bagus pada Minggu (23/3/2025).

Bagus, seorang pengacara di firma hukum tersebut, memahami betul bahwa tindakan kedua pelaku didorong oleh faktor ekonomi.

Barang-barang curian, yang meliputi tablet, ponsel, jam tangan, dan sejumlah uang tunai, telah dikembalikan. Dengan hati besar, Bagus memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum.

“Saya melihat penyesalan tulus di mata mereka,” kata Bagus.

“Selain itu, barang-barang saya juga sudah dikembalikan. Saya percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, terutama di bulan suci ini, “ujarnya.

Yuli dan Andrian, yang berprofesi sebagai Supeltas dan petugas parkir, datang ke kantor hukum didampingi istri dan pengurus RT masing-masing.

Mereka secara sukarela menandatangani surat pernyataan bermeterai, berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka.

Kusumo Putro, pengacara senior di firma hukum tersebut, menjelaskan bahwa keputusan damai ini diambil setelah melalui pertimbangan matang. Ia menekankan pentingnya memaafkan, terutama di bulan suci Ramadan.

“Mereka adalah tulang punggung keluarga, dengan anak-anak yang masih kecil,” ujar Kusumo Putro.

“Sebagai manusia, kita harus saling membantu dan memaafkan, ” paparnya.

Sebagai bentuk simpati dan kepedulian, Bagus memberikan bingkisan sembako kepada Yuli dan Andrian.

Momen ini menjadi penutup yang mengharukan, di mana air mata penyesalan bercampur dengan rasa syukur dan kelegaan.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap kesalahan, selalu ada ruang untuk pengampunan dan harapan.***