Pantau Operasi Pasar, Ganjar Sebut Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran Stabil

5 April 2023, 21:40 WIB

Foto/humas Pemprov Jateng

SEMARANG, HARIANKOTA.COM  – Gubernur Jawa Tengah Ganjar untuk meninjau pelaksanaan operasi pasar, sekaligus memantau kebutuhan harga pokok menjelang Idul Fitri 1444 H, Rabu (5/4).

Tujuan pertama adalah kawasan Pasar Johar lama yang bersebelahan dengan Alun-alun Masjid Agung Semarang. Ganjar terlebih dulu menyapa para pedagang di Pasar Kanjengan.

“Eh Pak Ganjar, diborong Pak dagangan saya,” teriak para pedagang seperti dikutip dari laman Pemprov Jateng.

“Apa jualannya? Ini harganya gimana, udah pada naik belum? Apa saja yang naik?” kata Ganjar menimpali.

Seorang pedagang, Retno menyampaikan, harga komoditas bawang putih mulai naik. Sebelum Ramadan, harga bawang putih Rp28.000, kemudian pada minggu kedua Ramadan, harga bawang putih mencapai Rp31.000 per kilogramnya.

Kendati dirasa tinggi oleh pedagang, harga tersebut masih di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni berkisar Rp32.000 per kilogram.

“Kami melihat harga-harga yang ada di sini. Kalau bahan pokok sih relatif tadi masih stabil ya, bawang putih, bawang merah. Bawang putihnya relatif stabil, bawang merahnya itu agak sedikit naik, tapi masih di bawah harga acuannya,” kata Ganjar seusai sidak.

Ganjar mengatakan, operasi pasar yang dilakukan kali ini merupakan upaya Pemprov Jateng, untuk menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Karenanya, operasi pasar masih akan terus dilakukan Hingga mendekati Hari Raya Idulfitri.

“Kami masih akan cek terus harga-harga menjelang Lebaran nanti ya,” tuturnya.

Selain memantau harga komoditas, Ganjar juga mengecek harga pakaian di pasar tersebut. Menurutnya, suasana Lebaran sudah begitu terasa meskipun Idulfitri relatif masih lama.

“Pakaiannya sudah terasa kenaikannya. Rasa-rasanya, suasana Lebarannya sudah mulai ada ya. Jadi ini geliat ekonomi yang cukup bagus, dan kami sengaja masuk ke pasar-pasar yang tradisional,” beber Ganjar.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini