Momentum HPSN, Karanganyar Tancap Gas Tingkatkan Pengelolaan Sampah & Program Adiwiyata

Peringatan HPSN di Karanganyar Jadi Momentum Gebrakan Pengelolaan Sampah dan Program Adiwiyata

10 April 2025, 14:25 WIB

KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Pemerintah Kabupaten Karanganyar menggelar serangkaian kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Maret.

Meski peringatan mundur karena bertepatan dengan Retret Bupati di Magelang, momentum Hari Peduli Sampah Nasional ini justru digabungkan dengan perayaan 100 hari kerja Bupati Karanganyar, sekaligus sebagai penanda keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan sampah.

Kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk juru resik, pemulung, tokoh masyarakat, pecinta lingkungan, relawan, hingga camat dari 8 kecamatan wilayah layanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta perwakilan TPS 3R berprestasi tingkat provinsi dari Tunggulrejo, Munggur, dan Matesih ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk sekolah.

“Ini salah satu memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk sekolah. Termasuk mulai tahun ini, sekolah Adiwiyata mulai kita gerakkan lagi,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sunarno, Kamis (10/4/2025).

Bupati Karanganyar Rober Christanto menjajal mengendarai Eskavator (Foto: HARIANKOTA/Muhammad Bramantyo)

Langkah ini sejalan dengan arahan Bupati Karanganyar untuk kembali mengaktifkan program Sekolah Adiwiyata guna menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini, terutama dalam penanganan sampah.

Progres Penanganan Sampah di Karanganyar Mulai Menampakkan Hasil

Lebih lanjut, disampaikan perkembangan positif dalam penanganan sampah di Karanganyar. Dimana sedikit demi sedikit permasalahan sampah di Karanganyar mulai dapat ditangani dengan baik.

“Alhamdulillah ini sedikit demi sedikit mulai tertangani dengan baik, dengan adanya beberapa dana yang dibantu dari pemerintah,” jelasnya.

Upaya penanganan, ungkap Sunarno, kini difokuskan dari hulu, dengan harapan dapat mengimplementasikan TPS 3R dan bank sampah di tingkat masyarakat.

Sebagai rangkaian peringatan HPSN, akan diadakan sosialisasi Desa Mandiri Sampah pada 12 April mendatang di pendopo rumah dinas bupati.

Pengembangan TPA Sukosari Terus Berjalan
Terkait pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sukosari, tahap awal pembangunan drainase telah dilaksanakan pada akhir tahun 2024.

“Alhamdulillah di akhir 2024 kita menangani masalah drainase, karena ini jadi sumber utama penanganan sampah di sini. Kalau drainase belum bisa tertangani, penanganan akan terkendala,” ungkapnya.

Dari rencana 170 meter, baru 100 meter drainase yang berhasil dikerjakan. Pemerintah daerah berharap adanya alokasi anggaran tambahan untuk menyelesaikan proyek ini, termasuk betonisasi jalan akses TPA.

Investasi Besar untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Modern

Pemerintah Kabupaten Karanganyar menunjukkan komitmennya dengan alokasi anggaran yang signifikan untuk penanganan sampah.

Dana sebesar Rp 1,3 miliar dari anggaran perubahan dan Rp 14 miliar dari penetapan APBD dialokasikan untuk berbagai keperluan, termasuk pengadaan lahan baru seluas 3000 meter, pembelian dua alat berat (excavator dan buldoser), dan dump truck.

Dalam waktu dekat, akan ada penambahan alat pengolah sampah dari Banyumas yang mampu mengolah 7-8 ton sampah per hari. Bantuan senilai Rp 10 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan digunakan untuk pembangunan hanggar dan pengadaan mesin pengolah sampah baru, yang berbeda fungsi dengan alat dari Banyumas.

Alat baru ini, produk dari Bojonegoro, akan fokus pada pengolahan sampah baru, sementara alat dari Banyumas untuk mengolah sampah lama.

Target Penutupan Sistem Open Dumping dan Pengembangan Zona TPA

Dengan berbagai upaya ini, Pemkab Karanganyar menargetkan untuk mengakhiri sistem open dumping di TPA Sukosari.

“Sesuai dari kementerian, kita tidak boleh open dumping. Sehingga ini ada 4 blok. Nanti yang 1 blok kita tutup, yang area depan ini. Kita ratakan, nanti kita uruk, sambil menunggu lahan baru sisi timur,” jelasnya.

Secara bertahap, zona-zona TPA akan dikembangkan dan direhabilitasi menjadi lahan terbuka hijau setelah sampah lama diolah.

Editor:Alifian

Berita Lainnya

Berita Terkini