KARANGANYAR,HARIANKOTA.COM – Kasus temuan MinyaKita yang tidak sesuai takaran di PT Kusuma Mukti Remaja (KMR) di Jetis, Jaten, Kabupaten Karanganyar, terus bergulir.
Namun, di balik proses hukum yang berjalan, masyarakat kini dilanda keresahan dan ketidakpastian.
Sejak temuan ini diungkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah, harga MinyaKita di pasaran melonjak, dan ketersediaannya pun semakin langka.
Ibu-ibu rumah tangga yang biasanya mengandalkan MinyaKita sebagai minyak goreng terjangkau, kini harus mencari alternatif lain dengan harga yang lebih mahal.
“Kami sangat khawatir dengan kondisi ini. Minyak goreng adalah kebutuhan pokok, dan sekarang kami harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membelinya,” keluh Ibu Sarni, seorang warga Karanganyar, saat ditemui di pasar tradisional.
Keresahan ini bukan hanya dirasakan oleh masyarakat Karanganyar, tetapi juga oleh konsumen di berbagai daerah yang menjadi sasaran distribusi MinyaKita dari PT KMR.
Mereka merasa dibohongi dan dirugikan, tidak hanya secara materi, tetapi juga secara psikologis.
“Kami merasa kepercayaan kami dikhianati. Kami berharap pihak berwajib segera menindak tegas para pelaku dan memberikan kepastian hukum,” ujar Bapak Joko, seorang pemilik warung makan di Solo.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|