Masjid Kuno Jadi Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Solo

23 Maret 2023, 16:49 WIB

SOLO, HARIANKOTA.COM – Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan sebutan Kota Solo mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Penyebaran agama Islam tak lepas dari keberadaan keraton peninggalan dinasti Mataram.

  1. Masjid Laweyan

Masjid Laweyan merupakan salah satu masjid bersejarah sekaligus masjid tertua di Kota Solo. Masjid ini sudah berdiri lebih dulu dari Masjid Agung Surakarta. Masjid Laweyan dibangun pada masa Kerajaan Pajang sekitar tahun 1546.

Di lokasi tersebut terdapat pura Hindu yang dibangun oleh Ki Beluk. Berdampingan tmenjalin persahabatan dengan Ki Ageng Henis, orang kepercayaan Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya

  1. Masjid Agung

Masjid Agung dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768. Hal ini dapat diketahui dari prasasti yang terdapat di dinding luar ruangan utama masjid.

Dengan status sebagai masjid kerajaan, masjid ini juga berfungsi mendukung segala keperluan kerajaan yang terkait dengan keagamaan, seperti grebeg, sekaten, dan maulid nabi.

  1. Masjid Al Wustho

Ketika awal didirikan, masjid Al Wustho bernama Masjid Mangkunegaran atau dikenal dengan masjid negara yang lokasinya berada di wilayah Kauman, Pasar Legi. Namun pada masa KGPAA Mangkunegara II (1796-1835) dipindahkan ke lokasi yang strategis yang dekat dengan Puro Mangkunegaran. Sebagai masjid Puro Mangkunegaran, maka pengelolaannya dilakukan oleh para abdi dalem.

Masjid Mangkunegaran dibangun secara modern pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara VII (1916-1944) dengan melibatkan arsitektur Belanda bernama Herman Thomas. Bangunan masjid memadukan arsitektur Jawa dan Eropa. Pemberian nama Al wustho pada masjid Mangkunegaran dilakukan pada tahun 1949 oleh Bopo Panghulu Puro Mangkunegaran Raden Tumenggung KH. Imam Rosidi.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini