SOLO, HARIANKOTA.COM – Kota Solo, kota yang pernah dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini dilanda banjir parah.
Hujan deras yang terus-menerus menyebabkan Sungai Bengawan Solo meluap, mengakibatkan banjir di empat kelurahan di dua kecamatan.
Kelurahan Sangkrah, Sewu, Jebres, dan Mojo adalah daerah yang paling parah terkena dampaknya, dengan ketinggian air yang meningkat dengan cepat dan mencapai rumah-rumah warga.
Beberapa penduduk bahkan harus dievakuasi ke tempat penampungan sementara yang didirikan di tanggul sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Nico Agus Putranto, mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.
Tim TRC BPBD dan sukarelawan telah dikerahkan untuk melakukan penilaian dan evakuasi di lokasi banjir.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, mengunjungi lokasi banjir untuk memastikan bahwa penanganan dilakukan dengan lancar.
Dia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dari semua pihak, baik petugas maupun masyarakat, dalam menghadapi situasi cuaca ekstrem.
Pemerintah Kota Surakarta telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir susulan, seperti meningkatkan kapasitas pompa air dan memperbaiki tanggul yang rusak. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD.
Banjir ini telah menyebabkan kerusakan signifikan pada properti dan infrastruktur, dan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka.
Kota Solo sedang dalam masa pemulihan, dan pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk membangun kembali kehidupan mereka.***
Editor | : | Alifian |
---|