Kori Brajanala Lor, Akses Pintu Masuk Keraton Kasunanan Surakarta Nan Estetik

8 Juni 2023, 05:34 WIB

foto/Pemkot Solo

SOLO, HARIANKOTA.COM –  Selama ini banyak masyarakat mengenal Kori Kamandungan yang merupakan akses utama masuk di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Padahal selain Kori Kamendungan dikenal juga Kori Brajamala Lor.
Berada di lingkungan Kampung Baluwarti kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Kori Brajanala diapit oleh Siti Inggil yang berada di sisi utaranya dan Kori Kamandungan yang berada di sisi selatannya.

Dilansir dari laman Pemkot Solo, Kori Brajanala Lor dibangun pada masa pemerintahan Sinuwun Pakubuwono III. Kori Brajanala adalah salah satu dari empat kori yang mengelilingi keraton, yaitu kori lor (utara), kori kidul (selatan), kori wetan (timur) dan kori kulon (barat).

Kori Brajanala Lor sendiri termasuk pintu masuk yang paling sering dilalui oleh wisatawan yang ingin berwisata ke keraton. Bisa disebut sebagai akses utama menuju komplek keraton. 

Setelah melalui Jalan Supit Urang, maka pengunjung bisa langsung menemui Kori Brajanala Lor.

Atap Kori Brajanala Lor berbentuk trapesium. Mirip joglo namun tanpa tiang dan ditopang dengan dinding yang menjadi satu dengan tembok. Ada dua daun pintu jati berukuran sangat besar, tinggi dan tebal.

Yang cukup menarik, bagian yang menjadi satu dengan Kori Brajanala Lor ini adalah keberadaan bangsal. Kori ini dari bagian luar diapit oleh dua bangsal, yang sering disebut Bangsal Brajanala Kiwo (kiri) dan Brajanala Tengen (kanan). Fungsi dari bangsal ini dahulu sebagai tepat berjaga perajurit keraton.

Sementara pada bagian dalam juga terdapat dua bangsal yang mengapitnya, yang disebut Bangsal Wisamarta Kiwo dan Bangsal Wisamarta Tengen. Fungsi sama, yaitu digunakan sebagai tempat berjaga prajurit keraton.

Bila melihat secara detail dari sisi selatan atau dari titik Kori Kamandungan, bisa dilihat sebuah menara. Menara itu adalah menara lonceng atau biasa disebut dengan Jam Panggung. Di bagian lain, ada sebuah penanda dari kulit sapi persegi yang mengisyaratkan tahun pembangunan kori di era Pakubuwono III tahun 1708 (Tahun Jawa) atau 1782 M.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini