Endang sendiri yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN I Karanganyar mengaku motivasi dirinya lanjut di program Doktoral karena dirinya ingin lebih kompeten lagi di dunia pendidikan.
“Dengan cara untuk belajar yang benar-benar memiliki legalitas dan memiliki kualitas yang baik,” ucap alumni Guru Penggerak ini.
Dirinya terus berupaya membangun dan mengenalkan bahwa literasi lingkungan itu penting. Salah satunya dengan cara mengenalkan etnobotani pada anak-anak.
“Terlebih lagi kurikulum yang sekarang ini tidak mengangkat tema itu. Sehingga saya buat terobosan baru dengan mengangkat tema itu dan saya mengimplementasikan dan adaptasikan dalam materi yang saya buat,” ucapnya.
Jika tidak dikenalkan, nanti generasi Z bisa blank dan sama sekali tidak mengenal tambahan tersebut. Padahal ini kekayaan alam Indonesia dan bisa dikenal dunia salah satunya karena tanaman etnobotaninya.
“Indonesia memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia. Sayang kita belum bisa memanfaatkan secara optimal. Jadi generasinyalah yang mulai kita didik dan kenalkan agar mereka mulai peduli , karena itu kita kenalkan literasi lingkungan,” tegasnya
Desertasi Pengembangan Model Pembelajaran Etno Botani Untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Siswa ini lolos setelah melewati uji dari belasan profesor yang kompeten dibidangnya.
Diantaranya Prof Sajidan yang juga selaku promotor S3. Kemudian ada Prof Fitria Ko Promotor 1 dan Doktor Meti Indrawati selaku Ko Promptor 2 dan penguji lainnya.
Halaman
Editor | : |
---|